ESANDAR – Harga emas melemah pada awal perdagangan sesi Asia di hari Jumat (06/08/2021). Emas mencoba untuk bertahan di sekitar harga psikologis utama pada $ 1.800 karena penguatan dolar AS, sementara itu para investor juga tengah menunggu laporan pekerjaan utama AS. Data angkatan kerja AS di sektor non pertanian ini akan dipakai untuk mengukur sikap kebijakan Federal Reserve di masa depan.
Pada perdagangan emas di pasar spot, harga turun 0,2% menjadi $1.799,84 per ounce pada 10: 30 WIB. Penurunan yang terjadi nampaknya siap mencatatkan kinerja sepekan emas dalam posisi terburuk sejak pertengahan Juni. Sementara dalam perdagangan di bursa berjangka AS, masih tertekan turun 0,4% menjadi $1,801,80.
Jika kita mendapatkan kombinasi angka penggajian yang sangat solid yang muncul di belakang retorika hawkish oleh The Fed, itu akan menakuti pasar emas yang sensitif terhadap suku bunga. Dengan demikian, peluang turun semakin besar dalam sisa perdagangan di akhir pekan in. Namun, kehancuran total emas sangat tidak mungkin dan level support $1.790 akan bertahan.
Kegelisahan seputar pengurangan terjadi setelah pernyataan Deputi Gubernur Federal Reserve Richard Clarida bahwa kondisi untuk kenaikan suku bunga dapat dipenuhi pada akhir 2022 dan bahwa bank sentral dapat mulai mengurangi program pembelian asetnya tahun ini. Salah satu anggota Dewan Gubernur Fed Christopher Waller juga melihat kemungkinan untuk melakukan pengurangan kebijakan akomodatif lebih cepat dari yang diharapkan, mengingat kemajuan dalam pemulihan ekonomi dan membaiknya pasar tenaga kerja.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas tanpa bunga. Semenntara indeks dolar melayang lebih tinggi, membuat emas kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Laporan non-farm payrolls AS akan dirilis pada 19:30 wib malam ini.