Harga emas

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Harga emas ditetapkan untuk menderita kerugian secara mingguan kedua karena penguatan dolar AS telah sukses merusak daya tarik logam. Investor masih menunggu pertemuan penting Federal Reserve AS untuk mendapatkan petunjuk tentang seberapa cepat bank sentral tersebut akan mulai mengurangi stimulusnya.

Pada perdagangan di pasar spot, harga emas bergerak di $1.754,86 per troy ons, pada 07: 37 WIB pada hari Jumat (17/09/2021). Emas batangan sendiri tergelincir sebanyak 2,7%, dan turun 1,8% sejauh minggu ini. Pada perdagangan di bursa berjangka AS,  harganya turun 0,1% menjadi $1.755,00.

Dolar bertahan di dekat level tertinggi tiga minggu terhadap sekeranjang mata uang utama setelah serangkaian data ekonomi AS yang kuat menghidupkan kembali ekspektasi untuk pengetatan kebijakan sebelumnya oleh Federal Reserve AS.

Penjualan ritel A.S. secara tak terduga meningkat di bulan Agustus, sehingga meredam ekspektasi untuk perlambatan tajam dalam pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga.

Pertemuan kebijakan dua hari Komisi Pasar Terbuka Federal akan diadakan pada 21-22 September dan dapat memberikan petunjuk kapan bank sentral AS akan mulai menarik pembelian asetnya.

Pengurangan stimulus bank sentral cenderung mengangkat imbal hasil obligasi, yang meningkatkan biaya peluang memegang emas tanpa bunga. Ini juga membantu meningkatkan dolar, semakin membebani emas batangan.

Menurut Ekonom yang disurvey oleh Reuters, ada ekspektasi sebagaimana kembali ke November ketika Federal Reserve AS dapat mulai meruncing, karena melonjaknya kasus varian Delta kemungkinan menggagalkan pemulihan ekonomi pada kuartal ketiga.

Kepala ekonom Bank Sentral Eropa Philip Lane mengungkapkan harapan ECB untuk mencapai target inflasi 2% pada tahun 2025, sebagaimana diungkap Financial Times pada hari Kamis.

Bullion sering dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi.