ESANDAR, Jakarta – Harga emas melanjutkan laju kenaikan mereka dalam perdagangan di awal minggu ini, Senin (24/06/2019). Kini mereka mengincar harga tertinggi dalam enam tahun terakhir. Dorongan kenaikan diperoleh seiring dengan melemahnya Doar dan imbal hasil Obligasi AS.
Jatuhnya mereka ini disebabkan munculnya ekspektasi bagi suku bunga yang lebih rendah di antara bank sentral global dan kekhawatiran geopolitik. Sentimen Fundamental ini berkontribusi pada naiknya permintaan akan emas sebagai aset surgawi. Indek Dolar AS turun 0,03% sementara imbal hasil Obligasi AS tenor 10 tahun turun 0,30%, Obligasi Jerman, Italia dan Inggris untuk tenor yang sama semunya juga mengalami penurunan imbal hasil. Hal ini membantu mengangkat harga emas dalam perdagangan hari ini. Bagaimanapun, Emas suka uang yang lebih murah.
Harga emas selanjutnya nampak masih akan menguat di belakang kebijakan moneter yang lebih longgar, sementara imbal hasil obligasi akan terus terkikis. Sebagaimana jargon pasar yang snagat dikenal, Tren adalah teman Anda, dan tren emas kini sudah jelas adalah naik.
Untuk kontrak pengiriman bulan Agustus, harga emas naik naik $ 18,10, atau 1,3%, menetap di $ 1,418.20 per troy ons, setelah diperdagangkan setinggi $ 1,421. Harga penutupan menjadi kontrak paling aktif tertinggi sejak 28 Agustus 2013. Itu mengikuti kenaikan 4,1% minggu lalu.