ESANDAR, Jakarta – Harga emas dalam perdagangan di bursa berjangka naik tajam pada awal perdagangan minggu ini, Senin (24/12). Kenaikan harga ini sekaligus memperpanjang pendakian menuju harga termahal dalam enam bulan terakhir. Aksi beli didominasi oleh kegelisahan investor di seluruh bursa saham menjelang libur Natal. Ini merupakan rekor terburuk rekor dan meningkatkan daya tarik logam mulia sebagai aset surgawi.
Diawal perdagangan bursa saham masih tenang-tenang saja, sejurus kemudian terjadi momentum penjualan di seluruh papan perdagangan. Ada kekhawatiran dalam masa depan perdagangan global. Pasar menilai perekonomian bisa melambat disertai dengan naiknya suku bunga.
Kondisi ini diperparah dengan laporan akhir pekan tentang ketegangan Gedung Putih atas langkah Federal Reserve. Dalam laporan tersebut, dikabarkan bahwa Presiden Donald Trump merasa marah dengan atas kenaikan suku bunga terkini oleh Federal Reserve. Meskipun, diakui sejumlah pihak bahwa Trump tidak bisa begitu saja mengganti Jerome Powell meski berseberangan pandangan saat ini.
Menteri Keuangan Steven Mnuchin sendiri membantah laporan bahwa Presiden ingin Jerome Powell dipecat. Lebih jauh dikatakan olehnya bahwa pentingnya stabilitas pasar kredit setelah serangkaian pembicaraan dengan bank-bank besar.
Para analis pasar mengatakan pernyataan itu beresiko mengguncang kepercayaan terhadap likuiditas ketika ada sedikit kekhawatiran segera, bahkan jika langkah itu dimaksudkan untuk menopang kepercayaan setelah pukulan hebat pekan lalu di Wall Street. Ini menjadi yang terburuk sejak krisis keuangan satu dekade lalu.
Dengan latar belakang ini, harga emas untuk pengiriman Februari di Comex ditutup naik $ 13,70, atau 1,1%, pada $ 1,271.80 per troy ons. Kontrak mencatat kenaikan mingguan sekitar 1,4% minggu lalu, dengan selesai di $ 1.267,90 pada Kamis yang merupakan posisi tertinggi sejak 25 Juni. Indeks dolar AS (DXY), turun 0,4%. Indek Saham S&P 500 turun 2,7% sementara Indek Dow Jones dan Nasdaq tidak lebih baik pula.
Harga emas masih berpeluang menuju target akhir tahun di $ 1.275 dimana situasi berkelanjutan di AS dapat dengan mudah membawa emas ke sana. Peluang semakin terjaga disetiap melemahnya pasar saham saat ini. Setelah melonjak naik, emas bisa memasuki tahapan konsolidasi. Dorongan ke atas masih tetap ada setelah dengan target $1. 270 terlebih bila mampu bertahan diatas $1266. Namun koreksi akan terjadi jika harga mengalami penurunan hingga menembus $1258, dengan target koreksi antara $1.255 – 1250. (Lukman Hqeem)