ESANDAR, Jakarta – Harga Emas naik tipis ditengah meningkatnya minat investor atas aset safe haven, menyusul naiknya ketegangan di Timur Tengah dalam perdagangan Senin (22/07/2019). Muncul kekhawatiran baru paska perebutan tanker Inggris oleh Iran. Para investor juga melihat peluang bank sentral untuk melonggarkan kebijakan, sehingga memberikan dukungan bagi harga emas naik.
Harga emas untuk kontrak pengiriman bulan Agustus di bursa Comex, NYMEX naik sebesar 20 sen, atau kurang dari 0,1%, menjadi $ 1,426,90 per ounce. Harga pada hari Jumat telah menyentuh posisi tertinggi dalam sat hari di atas $ 1.450. Ini merupakan harga tertinggi sejak Mei 2013, sebelum turun dan menetap dengan kenaikan hanya sebesar 0,1% di hari Jumat. Emas tetap berkutat didekat posisi tertinggi dalam masa lebih dari enam tahun disekitar $ 1,428.10 yang mereka capai pada hari Kamis.
Bila dilihat kebelakang, harga emas telah meningkat tajam sejak akhir Mei karena kekhawatiran tentang pertumbuhan global yang lemah, dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, mendorong permintaan untuk tempat berlindung yang aman. Selain itu, permintaan investasi telah dipicu oleh ledakan dalam utang imbal hasil negatif dan ada permintaan bintang dari bank sentral.
Beberapa analis memperkirakan harga emas akan mengalami stagnan selama sisa tahun ini. Mereka berpendapat bahwa investor perlu memperhitungkan penurunan suku bunga yang lebih dangkal daripada yang diantisipasi oleh Federal Reserve saat ini dan mereka juga mengalami permintaan fisik yang lebih lemah dari Asia dalam menanggapi peningkatan tugas India atas impor emas.
Emas pada pekan lalu naik di atas $ 1.450 per ounce pada basis intraday karena ekspektasi tumbuh bagi Federal Reserve untuk memangkas suku bunga sebanyak setengah poin pada pertemuan 30-31 Juli. Tetapi emas kemudian menarik kembali setelah The New York Fed mengatakan pernyataan yang ditafsirkan secara kasar oleh presidennya, John Williams, tidak dimaksudkan sebagai komentar pada tindakan kebijakan pada pertemuan Juli.
Namun, investor mencari Fed untuk menurunkan suku bunga seperempat poin minggu depan, sementara Bank Sentral Eropa bisa memberi sinyal minggu ini bersiap untuk mengambil langkah-langkah pelonggaran tambahan dalam beberapa bulan mendatang.
Pasukan Iran pada hari Jumat menangkap sebuah kapal tanker minyak berbendera Inggris di Teluk Persia. Harga minyak berjangka naik pada hari Senin. “Konfrontasi Iran dengan AS dan Inggris mungkin akan meningkat dalam beberapa minggu mendatang, dengan kekhawatiran di pasar menjadi A.S. utama serangan militer terhadap Iran, yang dapat mengganggu pengiriman minyak di Teluk Persia. Seperti itu akan menjadi bullish untuk logam safe-haven, ”kata Jim Wyckoff, dari Kitco. (Lukman Hqeem)