Harga emas pada hari Jumat (14/01/2022) bersiap untuk kinerja dengan kenaikan mingguan terbaik sejak November silam. Dorongan positif didapatkan dari data ekonomi yang memberikan kejelasan tentang kebijakan pengurangan Federal Reserve AS. Sementara dolar AS yang lebih lemah dan imbal hasil Treasury turut mendukung kenaikan harga emas.
Pada perdagangan emas di pasar spot, harga emas datar di $1,820,08 per ounce, pada 07:48 WIB. Emas berjangka AS turun tipis 0,1% pada $1,819,50. Dalam seminggu ini harga emas telah naik 1,4%.
Dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang pada hari Kamis ke level terendah dua bulan, sehari setelah data menunjukkan perkiraan lonjakan harga konsumen AS pada bulan Desember. Sementara yield Obligasi AS dengan tenor 10-tahun turun dari posisi tertinggi dalam dua tahun yang dicapai awal pekan ini.
Gubernur Fed Lael Brainard pada hari Kamis menjadi gubernur bank sentral AS terbaru dan paling senior yang memberi sinyal bahwa Fed bersiap-siap untuk mulai menaikkan suku bunga pada bulan Maret.
Emas yang dianggap sebagai lindung nilai inflasi, tetapi logam ini sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, yang meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Investor sejauh ini masih menunggu data ekonomi utama AS seperti penjualan ritel, produksi industri dan sentimen Michigan yang diharapkan di kemudian hari.
Sementara dari yang sudah dirilis, angka inflasi dari harga produsen AS melambat pada bulan Desember. Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat ke level tertinggi delapan minggu di minggu pertama Januari.