Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Harga emas bertahan mendekati level tertinggi dalam lima minggu pada hari Jumat (17/01/2025) dan bersiap untuk kenaikan minggu ketiga berturut-turut. Kenaikan harga karena data inflasi AS yang dirilis awal minggu ini telah menghidupkan kembali ekspektasi bahwa Federal Reserve mungkin akan memangkas suku bunga lebih dari sekali tahun ini.

Pada perdagangan emas di pasar spot, harga turun 0,1% menjadi $2.709,49 per ons, pada pukul 15:04 WIB. Emas batangan telah naik sekitar 1% sejauh minggu ini, setelah mencapai level tertinggi sejak 12 Desember pada hari Kamis. Harga emas berjangka AS turun 0,4% menjadi $2.740.

Emas telah didukung oleh pelemahan dolar setelah data inflasi minggu ini berpihak pada ekspektasi penurunan suku bunga. Level support di $2.694 dan penembusan di level $2.720 akan membawa harga menuju $2.770 di sisi yang lebih tinggi.

Ekspektasi untuk pemangkasan suku bunga Fed lebih lanjut meningkat setelah data pada hari Rabu menunjukkan inflasi inti yang lebih rendah dari yang diharapkan dan Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan pada hari Kamis bahwa tiga atau empat pemangkasan suku bunga masih mungkin dilakukan tahun ini jika data ekonomi AS semakin melemah.

Meskipun ekspektasi pasar seputar pemangkasan suku bunga Fed tetap penting, kami percaya emas akan menegaskan daya tariknya sebagai diversifikasi risiko di tengah ketidakpastian makro dan geopolitik. Diyakini bahwa sensitivitas emas terhadap pendorong tradisionalnya – suku bunga dan dolar AS – akan terus bergejolak pada tahun 2025.

Presiden terpilih AS Donald Trump akan memulai masa jabatan keduanya minggu depan dan fokusnya tetap pada kebijakannya yang menurut para analis akan memicu inflasi. Meningkatnya ketidakpastian akibat pemerintahan yang baru dan tindakan potensialnya memengaruhi emas sebagai instrumen untuk memperdagangkan volatilitas jangka pendek.