Harga Emas

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Harga Emas sukses bertahan dari tekanan, berhasil membalik keadaan pada perdagangan hari Kamis (03/05) dengan berakhir naik untuk pertama kalinya selama empat sesi terakhir. Pernyataan The Federal Reserve paska pertemuan mereka selama dua hari telah memberikan dorongan kenaikan logam mulia dari posisi terendah dalam dua bulan terakhir.

Sejumlah data ekonomi AS yang diterbitkan pada hari Kamis, tidak juga mententramkan hati pelaku pasar. Ketidak pastian yang mengemuka telah menggeser keyakinan investor dengan melirik kembali emas sebagai tujuan investasi.

Bank sentral AS sebelumnya pada hari Rabu menyatakan akan tetap mempertahankan suku bunga utama AS saat ini. Selain itu mereka juga mengatakan bahwa inflasi kemungkinan akan naik dan mendekati target mereka sebesar 2% pada angka tahunan dalam beberapa bulan mendatang.

The Fed sendiri juga tidak melakukan apa pun untuk menghilangkan ekspektasi pasar bahwa Fed akan menaikkan suku bunga untuk ketujuh kalinya sejak akhir 2015 sesegera mungkin di bulan depan. Hal ini sebagaimana tujuan Fed untuk menormalkan kebijakan moneter mereka.

Pun demikian, hanya ada sedikit tanda-tanda dari The Fed yang dapat mendorong panel untuk bergerak lebih agresif daripada apa yang sudah diindikasikan-menaikkan suku tiga kali total tahun ini. Sikap itu menekan dolar, dan memberikan keuntungan bagi emas. Dalam jangka pendek, penguatan harga emas masih terbuka dan aksi jual akan kecil kemungkinannya dengan ekspektasi inflasi jangka menengah The Fed.

Harga emas untuk kontrak pengiriman bulan Juni, naik $ 7,10, atau 0,5%, di $ 1,312.70 per troy ons. Itu juga naik di atas $ 1,310 dalam aksi paska sesi perdagangan karena para pedagang mencerna pernyataan Fed. Harga Emas sebelumnya sempat menyentuh harga $ 1,305.60 terendah sejak 1 Maret.

Kenaikan harga ini juga didorong oleh penurunan Indek Dolar AS yang turun kurang dari 0,1% pada 92,45. Sebelumnya, Indek ini naik 0,1% dan mencapai level tertinggi sejak akhir Desember. Sementara imbal hasil Obligasi AS turun 2,2 basis poin menjadi 2,943%. Sentimen ini sempat menjadi pusat perhatian investor setelah imbal hasil berjuang untuk bertahan di atas garis 3% namun kemudian melemah. Hasil Treasury yang lebih tinggi dapat mengeja kelemahan untuk emas, yang, seperti komoditas lainnya, tidak menawarkan hasil.

Indikator ekonomi pada akhir minggu ini sangat dinanti pelaku pasar. Data nonfarm payrolls (NFP) bulanan AS, yang akan dirilis Jumat, akan menjadi kunci untuk pergerakan harga emas selanjutnya. Analis memperkirakan terjadi kenaikan dalam daftar gaji nonpertanian untuk bulan April.

Sementara data ekonomi yang terbit pada hari Kamis menunjukkan bahwa klaim pengangguran menguat kembali dari posisi terendah 49 tahun pekan lalu. Data yang lain menunjukkan bahwa defisit perdagangan AS turun ke level terendah enam bulan sebesar $ 49 miliar. Laporan ketiga, yang cocok dengan tema menonton inflasi, menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja naik di awal tahun.

Pembacaan IMP jasa Markit terakhir datang pada 54,6 untuk April, dibandingkan dengan 54 pada Maret, sementara indeks ISM jatuh ke empat bulan pada bulan April untuk pembacaan 56,8%.

Di sisi permintaan, pembelian emas global secara keseluruhan turun ke level terendah pada kuartal pertama sejak 2008, didorong oleh penurunan permintaan untuk emas batangan dan dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung oleh logam mulia, menurut laporan dari World Gold Council yang dirilis kemarin. (Lukman Hqeem)