ESANDAR – Harga emas bertahan di atas level psikologis utama yaitu $1.800 karena dolar dan imbal hasil obligasi berada di bawah tekanan setelah data ekonomi AS terkini menunjukkan kenaikan inflasi yang lebih rendah dari perkiraan. Hal ini menyebabkan ketidakpastian kembali kapan bank sentral AS akan mulai mengurangi pembelian asetnya.
Pada perdagangan emas di pasar spot, harga emas stabil di $1,802,86 per ounce, pada pukul 08:20 WIB pada hari Rabu (15/09/2021), setelah mencapai posisi puncak satu minggu di $1,808,50 di sesi sebelumnya. Sementara dalam perdagangan di bursa berjangka, harga emas AS turun 0,2% menjadi $1,803,80.
Indeks Harga Konsumen (IHK) naik hanya 0,1% bulan lalu, dibandingkan dengan peningkatan yang diharapkan sebesar 0,3%. Itu adalah kenaikan terkecil dalam enam bulan yang menunjukkan bahwa inflasi mungkin telah mencapai puncaknya, meskipun bisa tetap tinggi untuk sementara waktu di tengah kendala pasokan yang terus-menerus. Data telah memberikan bayangan ketidakpastian atas garis waktu lancip Federal Reserve. The Fed akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter dua hari minggu depan.
Data CPI membebani indeks dolar, sementara benchmark imbal hasil 10-tahun AS mencapai angka terendah sejak 24 Agustus. Hasil yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang emas batangan tanpa bunga.
Indeks kepercayaan produsen Jepang memburuk ke level terendah lima bulan pada bulan September karena dampak dari gelombang terbaru COVID-19 memberikan tekanan baru pada ekonomi terbesar ketiga di dunia, jajak pendapat Reuters Tankan menunjukkan.