Harga emas

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Dalam perdagangan yang penuh fluktuasi di akhir pekan ini, harga emas (XAU/USD) menunjukkan tekanan besar dalam volatilitas di tengah teka-teki prospek kebijakan moneter oleh Federal Reserve (Fed), yang akan diumumkan minggu depan. Kebijakan teka-teki semakin mencengangkan karena First Republic Bank berada di bawah pantauan setelah runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank.

Federal Reserve mengeksekusi kebijakan moneternya melalui bank-bank komersial, yang sedang mengalami fase sulit dan investor khawatir bahwa lebih banyak beban suku bunga yang lebih tinggi akan menyebabkan lebih banyak kerugian bank.

The street percaya bahwa alasan dibalik kekhawatiran yang mendalam akan krisis perbankan adalah kenaikan suku bunga paling tajam dan tercepat dari The Fed. Oleh karena itu, kemungkinan kebijakan moneter yang tidak berubah telah terhenti. Namun, alat CME Fedwatch hanya menunjukkan peluang 20% ​​bahwa ketua Fed Jerome Powell akan mempertahankan suku bunga tetap.

Kontrak berjangka S&P500 menunjukkan kerugian nominal di sesi Asia setelah Kamis yang sangat bullish , namun selera risiko masih kuat. Indeks Dolar AS (DXY) terus menyulap di sekitar 104,40 karena investor menunggu data Indeks Sentimen Konsumen Michigan (Maret) awal. Angka stabil diperkirakan di 67,0. Sementara itu, return yang dihasilkan Treasury AS bertenor 10 tahun terlihat kaku sekitar 3,58%.

Secara teknis, harga emas membentuk pola grafik Segitiga Simetris pada skala per jam, yang menunjukkan tekanan dalam volatilitas yang diikuti oleh ekspansi yang sama. Garis tren miring ke bawah dari pola grafik yang disebutkan di atas ditempatkan dari tertinggi 15 Maret di sekitar $1.939,40 sedangkan garis tren miring ke atas ditempatkan dari terendah 16 Maret di $1.907,56.

Tumpang tindih Exponential Moving Average (EMA) 20 periode di $1.919,60 dengan aset menunjukkan pergerakan kedepan masih akan bolak-balik saja. Selain itu, Relative Strength Index (RSI) (14) berosilasi di kisaran 40.00-60.00, yang mengindikasikan bahwa investor sedang menunggu pemicu potensial untuk tindakan lebih lanjut.