ESANDAR, Jakarta – Harga emas menguat di awal perdagangan pekan ini. Pergerakan naiknya harga emas tersendat karena di saat yang sama dolar AS bergerak menjauh dari posisi terendah multi bulan setelah data sektor layanan AS melampaui perkiraan para ekonom sehingga menegaskan kembali harapan para investor bahwa pertumbuhan ekonomi AS yang bullish akan memperkuat rencana Federal Reserve untuk menaikkan suku bunganya secara lebih agresif.
Data ISM non-manufacturing untuk bulan Januari menunjukkan kenaikan menjadi 59,9, melebihi angka 56,5 yang diperkirakan para ekonom. Scotia bank mengatakan bahwa data ISM non-manufacturing yang optimis adalah sebuah nilai tambah yang kuat untuk pertumbuhan AS yang menjadi komponen hawkish bagi Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC). Dalam lingkungan suku bunga yang meningkat, selera para investor untuk emas biasanya melemah karena biaya peluang akan menahan kenaikan logam mulia relatif terhadap aset berbunga seperti obligasi.
Emas mengalami kerugian mingguan terbesar sejak Desember pada pekan lalu karena data menunjukkan para pedagang tampak mulai ragu untuk menambah posisi bullish mereka terhadap emas. Posisi beli kembali oleh spekulan emas mengalami penurunan sekitar 7.000 kontrak ke 207,300 kontrak, menurut laporan Commitment of Traders terbaru. Itu adalah penurunan pertama dalam posisi beli dalam empat minggu. Namun demikian rontoknya saham-saham global membantu harga emas, sebagai salah satu instrumen investasi, bertahan dari dampak penguatan dolar AS dalam beberapa hari terakhir. Harga emas dan saham seringkali bergerak berlawanan.
Harga emas diperkirakan masih akan menguat, melanjutkan pergerakan naik sejak pagi tadi pasca penutupan positif di akhir sesi Senin. Kini level tertinggi intraday sementara di $1.345,90 dan tampak tersendat di batas atas. Meskipun berpola bolak-balik saja dalam perdagangan ini, kekuatan naik masih berpotensi membawa harga emas ke $1.344.80. Jika dorongan naik bertambah, harga emas berpeluang menguji resistensi di $1.350. Kegagalan naik, akan membawa koreksi bagi emas. Harga emas bisa berbalik ke bawah dengan mencoba uji level support terdekat di $1.340,75 dan $1.335,75.
Sementara pada perdagangan lainnya, harga minyak WTI ditutup melemah $1,90 atau 2,90% di level $63,55 per barel. Harga minyak mentah jenis Brent diperdagangkan turun di harga $68,58 per barel. Penurunan harga minyak juga terjadi karena pengaruh laporan EIA yang menyatakan produksi minyak mentah AS mengalami kenaikan sebesar 44 ribu bph menjadi 9,919 juta bph, mendekati rekor tertinggi produksi minyak serpih dalam sejarah AS pada tahun 1970 sebesar 10,04 juta bph. (Lukman Hqeem)