ESANDAR, Jakarta, Harga emas naik dalam perdagangan di akhir pekan Jumat (08/02). Kenaikan ini mengurangi kerugian secara moderat dalam sepekan kemarin.
Mengawali perdagangan minggu ini, harga emas masih dalam fase konsolidasi jangka pendeknya. Kisaran perdagangan masih berpotensi di 1302.60 – 1326.05, dimana pada sesi Asia ini diperkirakan emas bergerak di antara 1308 – 1321.
Koreksi emas yang berlanjut lebih dalam akan terkonfirmasi jika menembus harga 1306. Sementara isu fundamental yang kuat, bisa mendorong emas melampui level resistesi di 1315, untuk menggapai $1321.
Dorongan kenaikan harga tak lepas dari pelemahan bursa saham global. Hal ini mendorong permintaan emas sebagai aset surgawi naik. Seperti diketahui, bahwa bursa saham A.S. sendiri turun selama tiga hari perdagangan. Indek Dolar AS yang naik 0,1% dengan kinerja mingguan naik 1,1%, membatasi laju kenaikan harga emas saat ini.
Logam mulia melihat beberapa peluang yang dikenal sebagai short covering untuk mengurangi kerugian perdagangan dalam minggu ini ini. Emas menemukan dukungan dari ancaman penutupan pemerintah AS kembali, dimana dana sementara operasional saat ini akan berakhir pada 15 Februari mendatang, dan naiknya kembali kekhawatiran di seputar masalah Brexit. Para pembeli emas dari Eropa bertemu dengan pembeli emas dari China setelah Tahun Baru Imlek.
Ditengah nada positif ini, munculnya kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global memberikan dukungan bagi harga emas menguat kembali. Sejumlah bank sentral mengisyratkan kekhawatiran akan hal ini.
Bank Sentral Eropa bulan lalu mengambil sikap yang lebih dovish dari perkiraan di tengah berlanjutnya pelemahan dalam data Eropa, sementara Federal Reserve pekan lalu mengejutkan investor dengan poros dovish, membuat pergerakan suku bunga di masa depan ditahan sampai pemberitahuan lebih lanjut. Reserve Bank of Australia juga telah memukul nada dovish dan Bank of England pada hari Kamis menawarkan prospek pertumbuhan yang suram di tengah ketidakpastian Brexit.
Dengan sejumlah kekhawatiran dari bank-bank sentral utama tersebut, dimana mereka bernada dovish pada saat yang sama telah menjadi penebal kekhawatirkan bagi investor. Hal ini menjelaskan mengapa bursa saham juga gagal mempertahankan laju kenaikan mereka disisi lain. Terlebih lagi, dengan indeks dolar yang baru saja menyelesaikan reli enam hari, logam semestinya akan terdesak lebih dalam. Namun faktanya, selama enam hari perdagangan terakhir, emas hanya turun tiga kali.
Harga emas dibursa Comex naik $ 4,30, atau 0,3%, di $ 1,318.50 per troy ons, setelah turun 0,3% selama minggu ini. Harga berdasarkan kontrak paling aktif, masih naik 2,9% sejak akhir tahun lalu. (Lukman Hqeem)