Harga Emas Naik, Dolar AS Melempem

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Harga emas merugi banyak pada hari Kamis (19/07), dan berakhir disekitar posisi terendah satu tahun ini. Kritik Presiden Donald Trump atas ketidaksenangannya dengan kenaikan suku bunga Federal Reserve, mendorong penurunan dolar.

Logam mulia untuk pengiriman bulan Agustus turun $ 3,90, atau 0,3%, di $ 1.224 per troy ons. Ini merupakan harga penutupan terendah untuk kontrak paling aktif sejak Juli 2017. Penyelesaian itu sekaligus menandai masuknya emas ke dalam wilayah koreksi dengan turun lebih dari 10% dari puncaknya pada 15 Januari di $ 1,362.90. Harga Emas berjangka bahkan sempat jatuh ke $ 1,210.70.

Indek Dolar AS naik tipis 0,1% ke 94,96, meski sempat naik ke 96,65. Namun beringsut turun setelah Trump melontarkan kritikannya lewat wawancara di CNBC bahwa dia tidak “senang” dengan kebijakan The Fed dalam menaikkan suku bunga.

Harga Emas memiliki peluang untuk bangkit diatas $ 1.240, tetapi ini level gagal ditembusnya. Level support berikutnya adalah di sekitar $ 1.180. Gerakan harga untuk naik masih mungkin disela-sela tekanan penurunan saat ini. Hal yang utama adalah menjaga harga emas tidak menembus level support tersebut.

Secara keseluruhan,

dolar telah menikmati penguatan kembalinya karena para investor telah memilihnya sebagai aset surgawi selama meningkatnya Perang Dagang antara AS dan mitra utamanya di seluruh dunia.

Selain itu, tanda-tanda bahwa Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga acuan tahun ini karena upaya untuk menormalkan kebijakan moneter era krisis telah mendukung kasus untuk taruhan dolar bullish dan membantu mendorong suku bunga utama lebih tinggi. Imbal Obligasi 10 tahun berada di 2,845%, dibandingkan dengan 2,831% Jumat lalu. Kenaikan tarif dapat melemahkan selera untuk komoditas yang tidak menawarkan hasil seperti emas batangan. Emas tidak bisa keluar dari tekanan ini dengan caranya sendiri.

Di sisi ekonomi, klaim pengangguran awal, melacak adanya PHK di AS, sehingga membuat tenggelam klaim pengangguran untuk periode yang berakhir 14 Juli ke level terendah sejak akhir 1969. Klaim baru turun 8.000 hingga 207.000 dalam tujuh hari yang berakhir 14 Juli.

Secara terpisah, laporan Indek manufaktur dari Federal Reserve wilayah Philadelphia untuk Juli terus menunjukkan tanda-tanda kekuatan dan indeks ekonomi terkemuka Juni naik 0,5% setelah tidak ada keuntungan pada bulan Mei. (Lukman Hqeem)