Harga emas

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Harga emas (XAU/USD) menunjukkan kinerja yang membosankan setelah lonjakan liar yang dipicu pasca rilis laporan Ketenagakerjaan Pemrosesan Data Otomatis (ADP) Amerika Serikat. dari data Nonfarm Payrolls (NFP) AS.

Pada perdagangan di hari Jumat (07/07/2023) indek S&P500 berjangka secara konsisten memperpanjang kerugian karena investor cemas menjelang data pasar tenaga kerja dan musim pendapatan perusahaan yang akan datang. Indeks Dolar AS (DXY) menunjukkan kinerja yang lemah. Sisi atas indeks USD dibatasi di dekat 103,20 untuk saat ini tetapi bulls dapat membuat comeback jika data NFP ternyata tangguh.

Mengikuti petunjuk lemah dari Indeks USD, imbal hasil Treasury AS juga sideways.Hasil yang ditawarkan pada obligasi Treasury AS 10-tahun berada di sekitar 4,04%.

Sementara itu, semua mata tertuju pada data NFP AS. Analis di Citi memperkirakan setelah kenaikan gaji nonpertanian sebesar 339 ribu yang mengejutkan di bulan Mei, kami memperkirakan perlambatan pertumbuhan lapangan kerja di bulan Juni, meskipun 170 ribu pekerjaan yang masih solid ditambahkan selama periode tersebut. bulan Ini juga bisa menjadi bulan pertumbuhan penggajian sementara yang lebih lembut dengan risiko terbalik lagi untuk penggajian dari Juli hingga September.Setelah tingkat pengangguran tiba-tiba naik menjadi 3,7% di bulan Mei, kami memperkirakan penurunan menjadi 3,6% di bulan Juni dengan risiko penurunan.

Secara teknis, harga emas berusaha menyesuaikan sebagai ‘akumulasi’ atau ‘distribusi’ hingga langkah yang menentukan. Garis tren miring ke bawah dari tertinggi 03 Mei di $2.079,76 dan Exponential Moving Average (EMA) periode 100 di $1.926,65 akan terus bertindak sebagai barikade utama bagi bulls Emas. Sementara itu, Relative Strength Index (RSI) (14) berosilasi di kisaran 40.00-60.00, menunggu pemicu potensial.