ESANDAR – Harga emas beringsut lebih rendah dalam perdagangan hari Senin (30/09/2019), melayang di dekat level terendah dalam dua bulan di sesi sebelumnya. Jatuhnya harga didorong oleh ketidakpastian yang timbul dari perang perdagangan AS-China sehingga mendorong dolar AS naik.
Dalam perdagangan di pasar spot, harga emas turun 0,1% pada $ 1,470.28 per ons. Di sesi sebelumnya, harga turun ke level terendah sejak 6 Agustus di $ 1,463.99. Harga emas di pasar berjangka AS naik 0,3% pada $ 1,476.8 per ons. Indeks dolar AS mendekati level tertinggi lebih dari dua tahun, sementara harga saham global naik.
China memperingatkan ketidakstabilan di pasar internasional dari “decoupling” China dan Amerika Serikat, setelah sumber mengatakan pemerintah Trump mempertimbangkan penghapusan perusahaan China dari bursa saham A.S.
Sentimen penyelidikan impeachment oleh DPR AS terhadap Presiden Donald Trump telah meningkat pada hari Senin, ketika Trump mengamuk tentang penyelidikan dan laporan berita menyarankan dia menggunakan saluran diplomatik tambahan untuk mengejar musuh-musuhnya.
Lembaga-lembaga ekonomi terkemuka Jerman telah menurunkan perkiraan pertumbuhan mereka untuk ekonomi tahun ini, sumber mengatakan kepada Reuters pada hari Senin, menambah kekhawatiran bahwa resesi di antara produsen yang didorong ekspor menyebar.
Menteri Keuangan Inggris Sajid Javid berjanji untuk mempersiapkan Inggris untuk Brexit tanpa kesepakatan, dengan mengatakan “persenjataan lengkap kebijakan ekonomi” akan tersedia jika diperlukan.
Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Senin (30/09/2019) bahwa ECB masih memiliki amunisi untuk digunakan dan menambahkan stimulus luar biasa mungkin perlu dilanjutkan untuk waktu yang lama tanpa adanya dukungan dari kebijakan fiskal.
Sejumlah indikator ekonomi akan dinantikan pelaku pasar, diantaranya data harga rumah nasional di Inggris, Indek Manufaktur oleh Markit untuk bulan September bagi AS, Inggris, Jerman dan Eropa. (Lukman Hqeem)