Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Harga emas beringsut lebih rendah pada perdagangan di hari Jumat (08/01/2021) diawal sesi Asia seiring dengan menguatnya Dolar dan imbal hasil Obligasi AS, meskipun ada harapan pada tambahan stimulus di AS sehingga mempertahankan bullion untuk membukukan kenaikan dalam dua pekan beruntun. Pada perdagangan di pasar spot, harga emas turun 0,1% menjadi $ 1.911,32 per ounce pada 0246, tapi sejauh ini naik harga naik 0,7% sepanjang minggu ini. Sementara dalam perdagangan di bursa berjangka AS, harga emas turun 0,1% menjadi $ 1.912,30.

Dalam jangka pendek, emas sepertinya tidak memiliki katalis untuk menggerakkan harga lebih tinggi. Pengaruh atas harapan stimulus fiskal telah meningkatkan ekspektasi inflasi, (tetapi) kami mulai melihat nominal imbal hasil Obligasi juga naik, yang cukup signifikan untuk emas.

Imbal hasil obligasi patokan 10-tahun mencapai skala baru tinggi sejak Maret, bertahan di atas 1%, dan membantu dolar AS rebound kuat untuk mencapai puncak hampir dua minggu.  Dolar yang lebih kuat membuat emas batangan lebih mahal bagi pemegangnya mata uang lain, sementara imbal hasil obligasi yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas yang tidak menghasilkan bunga.

Kontrol Demokrat atas Senat AS telah memicu harapan langkah-langkah stimulus yang besar dan meningkatkan ekspektasi inflasi, mendasari daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi. Tetapi ekspektasi inflasi yang lebih tinggi dan imbal hasil obligasi juga meningkat meningkatkan harapan pejabat Federal Reserve terhadap pusat pendekatan kebijakan moneter baru bank mulai berlaku.

Tren jangka panjang emas tetap cukup konstruktif tingkat yang lebih rendah dan hasil riil negatif, tetapi jika kita melihat The Fed mundur dari sikap dovish-nya meski hanya sedikit dinamika bisa berubah dan mulai melemah pada harga emas.

Investor sekarang menunggu data penggajian non-pertanian AS yang akan dirilis nanti hari untuk mengukur kesehatan pasar pekerjaan.

Dalam perdaganagn di Sesi AS, harga emas sempat naik pada hari Kamis setelah gelobmbang biru Demokrat menyapu bersih penguasaan Senat dari Georgia. Hal ini meningkatkan harapan tambahan stimulus AS, meskipun imbal hasil Treasury melonjak kembali sehingga harga emas batangan di bawah level tertinggi dua bulan di sebelumnya.

Harga emas dipasar spot naik 0,4% menjadi $ 1.925,90 per ounce sementara dalam perdagangan di bursa berjangka AS, harga emas naik 1% menjadi $ 1.927,10. Harga telah turun sebanyak 2,5% setelah mencapai titik tertinggi sejak 9 November pada hari Rabu, sebagai imbal hasil Treasury AS 10-tahun melonjak di atas 1% untuk pertama kalinya sejak Maret.

Banyak investor melihat bahwa emas batangan yang merupakan asset non-yielding sebagai lindung nilai inflasi dan penurunan nilai mata uang yang mereka khawatirkan dapat terjadi dari langkah-langkah stimulus besar. Laju kenaikan emas terbatasi setelah imbal hasil Obligasi kuat di atas 1% dan membantu dolar AS rebound dari level terendah multi-tahun. Dolar yang lebih kuat membuat emas mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Setidaknya, imbal hasil Obligasi AS memang harus bergerak sedikit lebih tinggi untuk menggagalkan pasar beruang dolar.

Dolar sendiri berpotensi terdepresiasi sepanjang tahun 2021, tak heran bila imbal panen mungkin akan bergerak sedikit lebih tinggi dari sini, tetapi mereka tidak pergi melarikan diri ke atas, di lingkungan itu emas harus berkembang.

Kekhawatiran sempat meningkat setelah para pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Capitol Hill, gedung Kongres dalam upaya untuk membatalkan hasil kekalahan pemilu.

Risalah dari pertemuan Desember Federal Reserve menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan tersebut hampir sepakat dalam keputusan mereka untuk pergi program pembelian obligasi tidak berubah.