emas

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Harga emas menguat pada perdagangan di hari Kamis (11/04/2024) setelah data harga produsen AS yang lebih lemah dari perkiraan meningkatkan harapan penurunan suku bunga AS tahun ini, sementara kekhawatiran geopolitik yang terus-menerus menambah kilau logam tersebut.

Harga emas di pasar spot naik 1,1% menjadi $2,360.52 per ounce, pada penutupan perdagangan sesi AS pada pukul 14:15 waktu setempat atau Jumat dinihari waktu Indonesia. Harga emas batangan bahkan mencapai titik tertinggi sepanjang masa untuk sesi kedelapan berturut-turut pada hari Selasa. Harga emas berjangka AS ditutup 1% lebih tinggi pada $2,372.7.

Laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan Indeks Harga Produsen (PPI) naik 0,2% bulan ke bulan di bulan Maret, dibandingkan dengan kenaikan 0,3% yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Data PPI dirilis ini sedikit lebih rendah dari perkiraan dan hal ini tetap menghidupkan harapan kemungkinan penurunan suku bunga pada akhir tahun. Alhasil sebagai hasilnya harga emas naik.

Sementara itu, pembelian emas batangan oleh bank sentral dan ketidakpastian geopolitik terus menjadi pilar pendukung pasar emas.

Para pedagang semakin yakin bahwa The Fed dapat memulai penurunan suku bunga paling cepat pada pertemuannya di akhir bulan Juli, setelah data inflasi dirilis.

Emas secara tradisional dikenal sebagai lindung nilai terhadap inflasi, namun suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Sementara itu, data pada hari Rabu kemarin juga menunjukkan bahwa harga konsumen AS meningkat lebih dari perkiraan pada bulan Maret.

Dengan data-data ekonomi terkini tersebut menunjukkan mungkin diperlukan waktu lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya untuk mendapatkan kepercayaan yang lebih besar terhadap tren penurunan inflasi, sebelum mulai melonggarkan kebijakan, kata Presiden Fed Boston Susan Collins pada hari Kamis.

Untuk kenaikan harga berikutnya, masih perlu melihat kembalinya permintaan emas yang diperdagangkan di bursa (ETF) dan itu mengharuskan The Fed mengindikasikan penurunan suku bunga.