ESANDAR, Jakarta – Harga Emas ditutup lebih rendah pada hari Senin (31/12) dan untuk tahun 2018. Namun demikian, harga mampu mencatatkan harga diakhir tahun dengan positif, bahkan dalam kinerja perkwartal. Volatilitas di bursa saham telah mendorong permintaan akan aset surgawi.
Dalam perdagangan komoditi berjangka, harga Emas untuk kontrak pengiriman bulan Februari ditutup turun $ 1,70, atau 0,1%, pada $ 1,281.30 per troy ons. Emas berjangka, sebagaimana diukur dengan kontrak teraktif, mencatat penurunan sekitar 2% untuk 2018, tetapi berakhir naik 4,6% pada bulan Desember dan 7,2% selama tiga bulan terakhir tahun ini, menurut data FactSet.
Pergerakan harga logam mulia pada perdagangan terakhir di tahun 2018 kemarin hadir dengan sentiment penguatan, ketika indek saham, yang sering berdagang terbalik dengan logam mulia, naik setelah Presiden Donald Trump pada hari Sabtu mencuitkan ujaran bahwa ia dan Presiden Cina Xi Jinping telah membuat “kemajuan besar” dalam sebuah diskusi lewat telepon tentang perundingan perdagangan. Meski demikian, sebuah tertutup kepada The Wall Street Journal menyatakan bahwa Trump mungkin melebih-lebihkan hasil kemajuan ini dalam upaya untuk menenangkan pasar.
Melihat nada pergerakan di bursa saham saat ini, secara jelas dapat dilihat bagaimana keyakinan pasar seputar perudingan Perang Dagang antara AS – China. Para pialang emas tidak mau terlalu memperhatikan hal ini. Mereka justru tidak percaya bahwa kemajuan yang dicapai sejauh ini cukup baik.
Sementara itu perdagangan di lantai bursa saham AS diujung tahun berakhir dengan kekecewaan yang dalam. Indek Nasdaq masih terjebak di pasar bearish dan indek S&P 500 dan Dow Jones Industrial masih di jalur kinerja bulanan dan kerugian tahunan yang menandai penurunan terbesar mereka sejak 2008.
Melemahnya bursa saham bersamaan dengan tingginya volatilitas pasar, memicu kenaikan permintaan akan emas.
Terlebih setelah Dolar AS menyusul melemah pula atas sejumlah mata uang besar lainnya. Indek Dolar AS, naik 4,5% pada tahun ini, tetapi telah mundur lebih dari 1% pada bulan Desember. Pada hari Senin, turun 0,2%, menjadi landasan kuat bagi harga emas untuk naik.
Pada perdagangan perdana tahun ini, harga emas diperkirakan akan melanjutkan kenaikannya. Harga berusaha mempertahankan kenaikan saat ini dengan level krusial di $1280. Bertahan diatasnya, membuat harga akan cenderung untuk naik di $1285, dimana potensi beli akan terbuka di $1283. Koreksi akibat aksi ambil untung dalam sesi Asia pagi ini sebagai usaha menekan harga untuk menembus kembali di $1280. Target koreksi terjauh diperkirakan di $1278. (Lukman Hqeem)