ESANDAR – Harga produsen Amerika Serikat (AS) mencatat kenaikan tahunan terbesar mereka dalam masa lebih dari satu dekade di tengah tekanan inflasi, meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Juli, demikian paparan Departemen Tenaga Kerja pada hari Kamis (12/08/2021).
Angka ini menunjukkan inflasi dapat tetap tinggi karena permintaan yang kuat yang didorong oleh pemulihan terus melukai rantai pasokan. Dalam 12 bulan hingga Juli, PPI melonjak 7,8%, rekor tertinggi sejak ukuran itu diperkenalkan pada 2010.
Indeks harga produsen (PPI) untuk permintaan akhir meningkat 1,0% bulan lalu setelah naik 1,0% di bulan Juni. Tiga perempat dari kenaikan didorong oleh rekor kenaikan satu bulan dalam layanan permintaan akhir, sementara kenaikan barang setengah dari apa yang terjadi di bulan Juni.
Laporan tersebut mengikuti data pada hari Rabu yang menunjukkan kenaikan harga konsumen AS melambat pada bulan Juli bahkan ketika mereka tetap di level tertinggi 13 tahun secara tahunan di tengah tanda-tanda sementara inflasi telah memuncak karena gangguan rantai pasokan yang disebabkan oleh pandemi bekerja melalui ekonomi.
Diperkirakan bahwa laporan untuk bulan Juli ini akan menandai puncak inflasi harga produsen karena tekanan pasokan berangsur-angsur mereda dalam beberapa bulan mendatang dan permintaan moderat dari laju terik di paruh pertama tahun ini. Namun, gangguan pandemi yang membandel akan terus menghambat pasokan sepanjang akhir tahun.
Laju kenaikan harga baru-baru ini telah mengintensifkan perdebatan di Federal Reserve AS mengenai apakah tindakan lebih cepat mungkin diperlukan dalam memanggil kembali dukungan luar biasa dari ekonomi yang dilanda pandemi, termasuk mulai mengurangi $120 miliar dalam pembelian obligasi bulanan.
Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell telah berulang kali mengatakan ledakan inflasi saat ini kemungkinan bersifat sementara tetapi pejabat lain menjadi semakin waspada kenaikan harga akan bertahan di atas target inflasi 2% bank sentral, rata-rata fleksibel.
Kenaikan biaya di sektor jasa bulan lalu dipimpin oleh lonjakan 1,7% dalam layanan perdagangan, yang mengukur perubahan margin yang diterima oleh pengecer dan grosir. Dua puluh persen dari peningkatan layanan disebabkan oleh margin untuk mobil dan ritel suku cadang, yang naik 11,2%. Kenaikan juga terjadi pada harga jasa penerbangan, rawat jalan rumah sakit, grosir mesin dan peralatan, dan layanan akomodasi pelancong.
Cepatnya pemulihan ekonomi telah menyebabkan ketidaksesuaian antara penawaran dan permintaan. Produsen harus bergulat dengan persediaan yang rendah, harga komoditas yang lebih tinggi, krisis kontainer pengiriman global dan peningkatan biaya tenaga kerja karena kekurangan pekerja yang bersedia. Kurangnya persediaan karena masalah rantai pasokan memudahkan produsen untuk membebankan biaya kepada konsumen.