ESANDAR, Jakarta – Indeks bursa saham AS ditutup sebagian besar lebih tinggi pada Senin (11/09). Dow Jones sempat memudar namun bisa berakhir datar. Para investor bersiap menunggu hasil pertemuan puncak antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Singapura hari ini, selain itu, mereka juga menunggu hasil pertemuan sejumlah bank sentral dalam minggu ini.
Indek Dow Jones nyaris berakhir di hijau, naik 5,78 poin, atau kurang dari 0,1%, pada 25,322.31, setelah indek saham-saham unggulan ini berbalik naik hampir 60 poin dalam 10 menit terakhir perdagangan, sebagai penurunan dalam saham McDonald’s Corp, turun 1,4%, sebagian diimbangi keuntungan oleh UnitedHealth Group Inc. naik 1,2%. Namun, kenaikan untuk Dow cukup untuk sesi positif keempatnya, yang merupakan rentetan kenaikan terpanjang sejak periode delapan sesi yang berakhir 14 Mei, menurut data FactSet.
S&P 500 naik 2,97 poin, atau 0,1%, menjadi 2.782, dimana delapan dari 11 sektor dalam indek ini berakhir naik. Kenaikan dipimpin oleh saham sector konsumen naik 0,8%, sementara keuangan dan utilitas memimpin penurunan, keduanya turun 0,3%. Emiten S&P 500 yang naik antara lain Sempra Energy naik hampir 16%, mewakili pendapatan harian terbaik S & P 500 setelah diperkirakan masih bisa naik 19% hingga 35% lebih lanjut dari level saat ini. Sementara itu, Stryker Corp. turun 5,1%, pemain terburuk pada sesi tersebut, setelah laporan dari Wall Street Journal mengindikasikan bahwa perusahaan teknologi-produk medis membuat tawaran untuk Boston Scientific Corp. Saham Boston Scientific melonjak 7,4%.
Indek Nasdaq naik 14,41 poin, atau 0,2%, menjadi 7.659,93.
Trump berada di Singapura untuk pertemuan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Pertemuan pertama antara presiden AS yang duduk dan seorang pemimpin Korea Utara dijadwalkan pukul 9 pagi waktu setempat.
Para investor juga memfokuskan perhatiannya pada rencana pertemuan bank sentral minggu ini. Federal Reserve, yang dipimpin oleh Gubernur Utama Bank Sentral AS Jerome Powell, diperkirakan akan menaikkan suku bunga setelah pertemuan dua hari yang dimulai Selasa. Sementara para pembuat kebijakan di Bank Sentral Eropa diperkirakan akan mengadakan pertemuan dan mengumumkan waktu pengurangan inisiatif pembelian aset era krisis pada hari Kamis.
Akhir pekan kemarin terjadi eskalasi ketegangan antara Trump dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. Semburan meletus setelah pertemuan G-7 di Quebec berakhir hari Sabtu, dimana Trump menarik dukungannya atas komunike yang dihasilkan setelah Trudeau mengkritik tarif AS pada logam Kanada.
Dalam sejarahnya, factor geopolitik tidak mempengaruhi pasar dalam jangka panjang. Tetapi minggu ini akan menjadi menarik hanya karena begitu banyak yang terjadi pada periode yang relatif tenang. KTT Korea Utara hanya akan menjadi masalah jika ada hasil yang sangat positif, tetapi itu bukan apa yang diharapkan oleh pelaku pasar. Setiap minggu dengan pertemuan Fed adalah signifikan, terutama dengan pimpinan Fed yang baru. (Lukman Hqeem)