ESANDAR – Para investor China cukup berani dengan melakukan aksi beli ketika saham-saham di bursa Hong Kong berguguran. Indek Hang Seng mengakhiri kinerja di bulan Agustus sebagai dengan catatan terburuk di dunia dengan turun 7,4 persen. Namun demikian tak urung aksi yang dilakukan investor China daratan yang telah membeli saham Hong Kong selama 31 hari berturut-turut, dengan memompa total US $ 8,9 miliar.
Para investor daratan tersebut nampaknya tidak terpengaruh oleh suasana suram yang mengaburkan saham Hong Kong – pemain terburuk di antara pasar utama dunia bulan ini. Indek Hang Seng yang turun di tengah kerusuhan sipil yang mengguncang kota Hong Kong dan meningkatnya ketegangan Perang Dagang AS-Cina, masih sanggup membuat para pialang daratan ini membeli saham selama 31 hari berturut-turut hingga Jumat (30/08/2019). Pesta beli cocok dengan rentang terakhir pada Februari tahun lalu, dimana selama enam minggu terakhir, investor Tiongkok telah menghabiskan total HK $ 70 miliar (US $ 8,9 miliar) untuk membeli saham melalui program pertukaran mata uang, menurut data Bloomberg.
Sementara kubu bearish nampaknya ingin mengatakan bahwa bursa saham Hong Kong mungkin masih memiliki lebih banyak ruang untuk melanjutkan penurunannya. Mengingat aksi protes yang sedang berlangsung mampu meredupkan prospek ekonomi Hong Kong. Konsumen kota ini juga mengekang pengeluaran konsumsi dan wisatawan yang terhalang ke Hong Kong menjadi penguat. Sebaliknya para pengusung bullish begitu yakin bahwa ekuitas sudah termurah di antara pasar utama dunia berdasarkan pada rasio harga terhadap pendapatan, kebanyakan penetapan harga dalam skenario pesimistis. Tak pelak memberikan dasar bahwa aksi beli kembali tersebut merupakan hal yang rasional.
Indeks Hang Seng dinilai pada proyeksi pendapatan 10,4 untuk tahun ini, dibandingkan dengan 17,4 kali untuk Indek Dow Jones dan 11,2 kali untuk Indek Shanghai, ungkap Bloomberg.
Saham-saham Hong Kong diperdagangkan dengan diskon 22 persen ke saham-saham yang diperdagangkan di daratan, menurut ukuran yang melacak perbedaan harga antara kedua pasar. Di antara 114 saham yang memiliki dua listing, semua saham yang terdaftar di daratan lebih mahal daripada yang diperdagangkan di kota, kecuali Anhui Conch Cement dan Bank of Qingdao. Luoyang Glass memiliki selisih harga terlebar, dengan saham yang diperdagangkan di Shanghai hampir tujuh kali lebih mahal dari saham H.
Pembelian di daratan terkonsentrasi pada bank, perusahaan asuransi dan perusahaan teknologi, menurut Haitong Securities. Perusahaan keuangan, pengembang properti, dan saham konsumen memiliki keunggulan dalam penilaian terhadap mitra yang diperdagangkan di daratan. (Lukman Hqeem)