Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Aksi jual yang intens melanda Wall Street pada perdagangan di hari Senin, (13/06/2022)  dimana para pedagang dibingungkan oleh kekhawatiran inflasi yang mengakar dan kemungkinan resesi. S&P 500 merosot hampir 4% untuk memasuki pasar bearish, sekarang turun lebih dari 21% dari rekor tertinggi pada Januari.

Kekalahan itu bahkan menghantam industri energi, segmen yang langka dan telah berkinerja baik pada tahun 2022. Sementara imbal hasil Treasury melonjak ke level yang tidak terlihat dalam satu dekade, tenor 10-tahun melonjak 28 bps menjadi 3,44%.

Dalam gambaran yang lebih besar, saat indek S&P 500 mencapai ambang batas turun pada bulan Mei, indeks dengan cepat berbalik arah menguat kembali – rebound di hari yang sama dan sukses menghindari penutupan di wilayah bearish selama sebulan terakhir. Saat ini, beberapa aksi harga serupa terlihat dalam perdagangan, dimana indek S&P 500 berjangka masih menguat 1%.

Namun demikian, perlu diwaspadai bahwa saat ini bisa jadi pergerakannya akan berbeda. Sebagaimana terlihat atmosfer risk-off terus mengemuka dan menimbulkan pelarian modal dari pasar. Ini kondisi wajar saat pasar panik dan banyak orang yang perlu mengumpulkan uang.

Aksi jual terjadi tepat pada waktunya untuk pertemuan Fed terbaru. Para anggota FOMC akan melakukan pertemuan berkala selama dua hari ke depan. Kemudian mereka diyakini akan mengumumkan perubahan kebijakan dan prakiraan ekonomi pada hari Rabu.

Ekspektasi selama sebulan terakhir memperkirakan kenaikan suku bunga setengah poin persentase, tetapi kenaikan terjadi setelah pembacaan CPI yang terlihat pada hari Jumat. Pedagang sekarang melihat peluang 99,8% dari pergerakan 75 basis poin, menurut alat FedWatch CME Group yang mengukur harga di pasar berjangka dana fed.

Dibalik ini semua, hal yang perlu kita lihat adalah bukti yang jelas dan meyakinkan bahwa tekanan inflasi mereda dan inflasi turun. Jika kita tidak melihatnya, maka kita harus mempertimbangkan untuk bergerak lebih agresif,” demikian janji Ketua Fed Jerome Powell baru-baru ini.

Bank sentral yang telah menaikkan suku bunga setengah poin persentase pada pertemuannya di bulan Mei – menandai kenaikan pertama sejak tahun 2000 – ke kisaran antara 0,75% dan 1%. Terakhir kali The Fed menaikkan suku bunga sebesar 0,75 poin persentase adalah pada pertemuan tahun 1994, ketika bank sentral dengan cepat menaikkan suku bunga untuk mencegah potensi kenaikan inflasi.