Alan Greenspan

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Mantan Gubernur Bank Sentral AS, Alan Greenspan mengingatkan bahwa defisit anggaran A.S. pada akhirnya akan menyebabkan inflasi yang lebih tinggi. Greenspan merasa putus asa dengan kurangnya tekanan politik untuk mengontrol pengeluaran dan mempersempit defisit.

Menurutnya, defisit anggaran federal yang menguap pada akhirnya akan mengarah pada inflasi yang lebih tinggi, Kamis (28/02).

Rasio utang domestik terhadap produk domestik bruto federal berada di jalur yang sama besarnya dengan selama Perang Dunia II, kata Greenspan saat menjadi pembicara di konferensi Asosiasi Nasional untuk Ekonomi Bisnis.

“Kecuali Anda percaya pada peri, itu bukan ekonomi yang dapat berfungsi tanpa ketidakstabilan inflasi,” kata Greenspan.

“Meskipun ada peningkatan besar yang kita lihat dalam hutang, tidak ada yang terjadi. Orang-orang berperilaku seperti itu adalah hal yang mengerikan, tetapi [katakan] ‘Saya ingin sedikit lagi,’ “katanya.

Gubernur Bank Sentral AS saat ini Jerome Powell dan rekan-rekannya telah mengatakan bahwa mereka melihat tekanan inflasi diredam di cakrawala ekonomi. Itulah alasan utama The Fed mengatakan bisa bersabar dengan penyesuaian suku bunga lebih lanjut.

Greenspan cukup optimis tentang data PDB kuartal keempat, yang dirilis Kamis pagi, yang menunjukkan tingkat pertumbuhan 2,6%, di atas perkiraan ekonomi. “Prospek jangka panjangnya mengerikan. Prospek jangka pendek tidak terlalu buruk, ”katanya.

Secara terpisah, dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Television, Greenspan tidak tertarik dengan teori moneter modern (MMT), bahwa suatu negara dengan mata uangnya sendiri dapat membelanjakan sebanyak yang diinginkannya sampai inflasi meningkat. Menurutnya, anda harus menutup pasar valuta asing Anda, orang-orang akan mencoba terbang keluar dari mata uang Anda. (Lukman Hqeem)