ESANDAR, Jakarta – Hanya masalah waktu saja, sebelum Gelembung Bitcoin ini akan benar-benar meledak, ungkap Stefan Hofrichter dari Allianz Global Investors.
Menurut Kepala Ekonom dan Strategis Global, Kriptocurrency tidak ada gunanya, meski teknologi blockchain bisa memberi keuntungan signifikan bagi investor. Menurut pandangan kami, nilai intrinsiknya harus nol, katanya. Allianz Global Investors adalah cabang perusahan dari Allianz yang bergerak dibidang investasi. Induk usaha adalah perusahaan asuransi terbesar di Eropa, yang mengelola hampir 500 miliar euro.
Stefan Hofrichter, menulis di sebuah pos web baru-baru ini, bahwa Bitcoin adalah klaim atas siapa pun yang tidak menghasilkan arus pendapatan. Hal ini berbeda dengan misalnya, obligasi, ekuitas atau uang kertas sekalipun. Sementara orang bisa membuat argumen yang sama tentang emas, logam kuning telah diterima secara luas sebagai nilai pertanggungan lebih dari dua setengah ribu tahun – dibandingkan dengan kurang dari satu dekade untuk Bitcoin, katanya.
Hofrichter bergabung dengan pihak komentator yang meragukan nilai dasar mata uang digital ini. Peneliti dari University of Pittsburgh juga menyimpulkan bahwa mata uang kripto adalah “aset yang tidak memiliki nilai dengan ukuran tradisional”. Bahkan ekonom Nouriel Roubini menyebutnya sebagai “gelembung terbesar dalam sejarah manusia.”
Bitcoin sore ini diperdagangkan 0,7 % lebih tinggi pada $ 9,126. Tergerus sekitar 2% setelah Google mengumumkan akan melarang iklan online yang mempromosikan kripto dan penawaran awal koin (ICO) mulai bulan Juni nanti. Mata uang digital ini kurang dari separuh atas nilai puncaknya pada Desember.
Ledakan gelembung Bitcoin tidak akan berdampak besar pada kelas aset konvensional seperti saham dan obligasi, menurut Hofrichter. Kematian Bitcoin akan memiliki sedikit efek spillover pada ‘dunia nyata’, karena pasar untuk cryptocurrency ini masih berukuran cukup kecil,” katanya. “Akibatnya, kami percaya bahwa risiko terhadap stabilitas keuangan yang berasal dari bitcoin dapat diabaikan – setidaknya sampai hari ini.” (Lukman Hqeem)