ESANDAR – Perdagangan di lantai bursa saham AS bergejolak, sehingga akhirnya ditutup bervariasi pada hari Rabu (26/02/2025). Gejolak terjadi di tengah ancaman tarif baru sementara rancangan kesepakatan AS-Ukraina mengenai mineral penting dan laba perusahaan yang kuat membantu saham Eropa ditutup pada rekor tertinggi.
Dorongan kenaikan didapatkan dari imbal hasil Obligasi AS yang menurun untuk enam hari berturut-turut. Sementara dolar AS menguat setelah Partai Republik DPR AS menyetujui rencana pemotongan pajak Presiden AS Donald Trump.
Pembuat chip kecerdasan buatan Nvidia membukukan pendapatan kuartalan dan laba per saham yang disesuaikan lebih baik dari perkiraan. Saham Nvidia naik 3,7% dalam perdagangan yang diperpanjang setelah rilis. Keraguan investor telah tumbuh atas miliaran yang telah disalurkan perusahaan teknologi AS ke infrastruktur AI karena pembayaran yang lambat dan terobosan di DeepSeek China.
Dewan Perwakilan Rakyat AS yang dikuasai Partai Republik pada Selasa malam meloloskan rencana pemotongan pajak Trump senilai $4,5 triliun dengan selisih tipis, dan mengirimkan resolusi anggaran tersebut ke Senat, tempat Partai Republik diperkirakan akan membahasnya. Hal ini terutama baik untuk perusahaan-perusahaan AS. Diperkirakan akan ada lebih sedikit regulasi dan pemotongan pajak.
Data perumahan AS menunjukkan penjualan rumah baru turun tajam pada bulan Januari karena suku bunga hipotek yang terus tinggi menyingkirkan calon pembeli rumah. Data tersebut merupakan yang terbaru yang mengisyaratkan adanya penurunan permintaan konsumen.
Indek Dow Jones turun 187,48 poin, atau 0,43%, menjadi 43.433,68, S&P 500 naik 0,90 poin, atau 0,02%, menjadi 5.956,15 dan Nasdaq naik 48,88 poin, atau 0,26%, menjadi 19.075,26.
Fed Fund Futures menunjukkan potensi pemangkasan suku bunga AS sebesar 55 bps yang diperkirakan akan dilakukan pada akhir tahun. Mereka juga menyiratkan potensi dua pemotongan suku bunga masing-masing seperempat poin, angkanya naik dari sekitar 40 bps di seminggu yang lalu.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang termasuk yen dan euro, naik 0,23% menjadi 106,48, dengan euro turun 0,25% pada $1,0487. Terhadap yen Jepang, dolar melemah 0,01% menjadi 149,03.
Harga minyak menyentuh level terendah dalam dua bulan setelah peningkatan mengejutkan dalam persediaan AS dan meningkatnya potensi kesepakatan damai Ukraina-Rusia membebani harga. Minyak mentah AS turun 0,45% menjadi $68,62 per barel, sementara Brent ditutup pada $72,53 per barel, turun 0,67% pada hari itu.
Harga emas melemah setelah reli rekor baru-baru ini, sementara investor mencermati data inflasi pada hari Jumat dan mencerna rencana tarif terbaru Trump. Harga emas spot naik 0,03% menjadi $2.915,99 per ons. Harga emas berjangka AS naik 0,33% menjadi $2.914,10 per ons.