Federal Reserve melihat pertumbuhan ekonomian AS dinilai cuku

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – The Federal Reserve mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi AS pada periode akhir April hingga awal Mei dinilai “cukup”. Demikian bunyi evaluasi terakhirnya terhadap kondisi ekonomi. Hal ini menunjukkan sikap bank sentral AS tetap berada di jalur untuk menaikkan suku bunga pada bulan depan.

Meskipun kenyataannya, sejumah perusahaan mengeluhkan akan kondisi berupa kekurangan pekerja terampil yang kronis disaat terjadi peningkatan gaji dan kompensasi secara keseluruhan. Fed sendiri mengomentari dengan menyatakan bahwa “kenaikan gaji tetap rendah” di sebagian besar negara bagian AS. Sayangnya, sejumlah harga barang dan jasa naik “cukup lumayan” di sebagian besar wilayah.

Bank sentral As secara luas diharapkan untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan berikutnya di bulan Juni. Jajak pendapat yang dilakukan  The Fed yang dikenal sebagai Beige Book tidak serta-merta menghilangkan gagasan itu.

Di ​​setiap wilayah negara, para pejabat Fed menandai ekonomi diwilayahnya dalam kinerja yang baik. Antara lain dengan mengutip sejumlah indikasi.  Para produsen meningkatan produksi, sejumlah bank  melaporkan permintaan yang lebih kuat untuk pinjaman dan pembangun rumah meningkat pula.

Meski demikian, tetap saja beberapa kalangan bisnis menyatakan kekhawatiran tentang perang dagang yang sedang berlangsung antara pemerintahan Trump dengan Cina dan negara-negara lain. Menurut mereka hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan gangguan dalam perdagangan internasional. Kabar terkini menyatakan bahwa Gedung Putih akan mengenakan tariff harga baja dan aluminium naik di beberapa daerah, untuk menampar tarif impor logam-logam tersebut.

Para pelaku bisnis mencemaskan akan kekurangan tenaga kerja trampil. Seperti, pengemudi truk, tukang listrik, tukang kayu, pelukis dan teknisi komputer sangat sulit ditemukan, kata para eksekutif. Untuk mengatasinya, di wilayah St. Louis, “beberapa perusahaan telah mulai melonggarkan standar tes narkoba dan pembatasan mempekerjakan penjahat untuk mengurangi kekurangan tenaga kerja.” Namun demikian, kekurangan ini serta meningkatnya biaya untuk beberapa bahan baku seperti minyak dan baja, menenangkan tekanan inflasi saat ini.

Secara garis besar, The Beige Book menegaskan apa yang sudah diketahui Wall Street. Perekonomian AS telah bangkit sejak kuartal pertama dan berada di jalur pertumbuhan 3% teratas di musim semi.

Ekonomi yang terus tumbuh, didorong dengan menyusutnya pengangguran dan kenaikan harga secara bertahap semua mengarah ke Fed menaikkan suku bunga acuan pada bulan Juni. Bank sentral bertujuan untuk secara bertahap menaikkan suku bunga untuk mencegah meletusnya inflasi dan menjaga ekonomi dari overheating.

Reaksi pasar dengan sejumlah indikator tersebut adalah Indek Dow Jones dan S&P 500 yang menguat kembali pada perdagangan hari Rabu, satu hari setelah aksi jual besar yang dipicu oleh gejolak politik di Italia yang khawatir investor akan menyebar ke seluruh Eropa dan keuangan pasar. (Lukman Hqeem)