The Fed - Kantor

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Dalam risalah Komisi Pasar Bebas Federal, FOMC – The Fed yang diungkapkan hari Rabu (21/02/2018) waktu setempat, terlihat bahwasanya staf The Federal Reserve bukan penggemar beberapa teori trendi mengenai mengapa inflasi sangat rendah sejak akhir krisis keuangan.

Para ekonom telah berbicara baru-baru ini tentang “efek Amazon,” di mana perusahaan online mempermudah konsumen membandingkan harga, memaksa toko batu bata dan mortir tradisional untuk menurunkan harga.

Staf The Fed mempresentasikan tiga kajian kepada Komite Pasar Terbuka Federal mengenai analisis dan peramalan inflasi. Mereka menemukan sedikit bukti kuat untuk kemungkinan pengaruh lingkungan harga yang lebih kompetitif atau perubahan dalam menaikkan harga di atas biaya unit kerja.

Dalam risalah pertemuan 30-31 Januari tersebut, juga menunjukkan bahwa ekonomi AS mengalami penguatan. Hal ini memberi kepercayaan lebih pada the Fed dalam memperkirakan akan menaikkan suku bunga setidaknya naik tiga kali tahun ini. Sayangnya, The Fed belum bisa mencapai sasaran target inflasi sebesar 2% yang dicanangkan sejak 2011. Meskipun indeks pengeluaran konsumsi pribadi inti telah naik pada tingkat tahunan 1,5% di bulan Desember lalu.

Gubernur Bank Sentral AS wilayah Minneapolis, Neel Kashkari mengatakan pada Rabu kemarin bahwa mereka akan terus memantau laju inflasi, meski kini berada ditikungn namun masih mengecewakan laju pertumbuhannya.

Dalam analisa yang dilakukan oleh staf The Fed, mereka menggunakan model prediksi seperti Phillips Curve. Mereka juga mengatakan bahwa mereka masih memiliki nilai prediktif, dimana model tersebut menunjukkan hubungan antara ketatnya pasokan pekerja dan sumber daya lainnya dan kenaikan harga berikutnya. Meski demikian, fakta menemukan kesalahan prediksi lebih besar dalam beberapa tahun terakhir daripada sebelum krisis. Tokh tetap saja mereka masih konsisten dengan norma historis.

Beberapa faktor seperti harga ponsel dan biaya pengobatan, yang telah disebutkan sebelumnya oleh pejabat Fed, telah memberikan tekanan pada harga, demikian hasil kajian tersebut melaporkan.

Para pejabat Federal Reserve sendiri mengirimkan sebuah pesan yang kuat adanya sebuah ekspansi ekonomi dengan “momentum fundamental yang kuat” dapat mempertahankan kenaikan suku bunga tambahan tahun ini. Ditambahkan oleh mereka bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 akan melampaui perkiraan mereka dalam kecepatan jangka panjang yang berkelanjutan dan kondisi pasar tenaga kerja akan menguat lebih lanjut.

Mereka telah meningkatkan perkiraan mereka untuk pertumbuhan ekonomi dalam waktu dekat dibandingkan dengan pertemuan Desember. Fed memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 2.5 persen untuk tahun 2018 di bulan Desember.(Lukman Hqeem)