Bursa Saham Asia

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Bursa saham Asia jatuh diawal perdagangan hari Kamis (01/08/2019), setelah The Federal Reserve memutuskan untuk memangkas suku bunganya. Jatuhnya bursa saham mengikuti penurunan yang terjadi sebelumnya di bursa saham AS. The Fed untuk pertama kalinya dalam satu dekade ini akhirnya memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Dalam pernyataannya, Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell gagal memberi sinyal jelas apakah ada lebih banyak pemotongan kedepannya.

Sementara itu, negosiasi perdagangan antara AS dan China berakhir di Shanghai, tanpa terobosan besar. China memang setuju untuk membeli lebih banyak produk pertanian A.S., dan Gedung Putih mengatakan pembicaraan diperkirakan akan berlanjut di Washington pada bulan September. Perang perdagangan yang sedang berlangsung telah merugikan ekonomi China, meskipun sebuah sebuah laporan hari Kamis menemukan aktivitas pabrik China sedikit meningkat pada bulan Juni, meskipun masih dalam kontraksi.

Indek Nikkei Jepang, datar, sementara Indek Hang Seng Hong Kong, masing-masing turun sekitar 0,7%. Indek Kospi Korea Selatan, datar. Sejumlah saham menarik perdagangan hari ini diantaranya, produsen elektronik TDK melonjak di perdagangan Tokyo bersama dengan Nintendo dan Mitsubishi. Di Hong Kong, operator kasino Galaxy Entertainment jatuh, seperti yang dilakukan AIA Group. SK Hynix naik di Korea Selatan sementara Samsung turun sedikit.

Dalam perdagangan sebelumnya di Wall Street, indek S&P 500 mengalami hari terburuk dalam dua bulan, turun 1,1% menjadi 2.980,38. Indek telah mencapai posisi tertinggi sepanjang masa pada hari Jumat. Indek Dow Jones turun 1,2% ke 26.864,27. Indek Nasdaq turun 1,2% menjadi 8.175,42.

The Fed berharap penurunan suku bunga akan melawan ancaman terhadap ekonomi AS mulai dari ketidakpastian yang disebabkan oleh perselisihan perdagangan negara hingga inflasi yang sangat rendah dan prospek pertumbuhan global yang suram. Sebelumnya, para pejabat Fed telah mengisyaratkan kesiapan mereka untuk mengambil tindakan guna membantu menopang pertumbuhan A.S., yang menghadapi ancaman dari perang tarif dengan China.

Pemotongan hari Rabu adalah yang pertama sejak Desember 2008 selama krisis keuangan global, ketika The Fed memangkas suku bunganya ke rekor terendah mendekati nol dan mempertahankannya di sana sampai 2015. Setelah itu, Fed melanjutkan untuk membuat kenaikan sembilan kali dengan besaran seperempat poin setiap kenaikannya dari Desember 2015 hingga Desember 2018.

Imbal hasil Treasury untuk tenor 10-tahun turun menjadi 2,01% dari 2,06% pada akhir Selasa, sebuah langkah besar. Imbal hasil dua tahun, yang lebih dipengaruhi oleh pergerakan Fed, naik tajam menjadi 1,86% dari 1,83%.

Dalam perdagangan komoditi, harga minyak mentah AS turun 68 sen menjadi $ 57,90 dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Kontrak naik 53 sen pada hari Rabu menjadi ditutup pada $ 58,58. Minyak mentah Brent turun 70 sen menjadi $ 64,53 per barel di London. Itu naik 42 sen sesi sebelumnya menjadi $ 65,05.

Sementara Dolar AS dalam perdagangan  USDJPY, naik menjadi 109,13 yen dari 108,78 yen pada Rabu. (Lukman Hqeem)