Harga emas menghapus kenaikan yang di raih dalam perdagangan sehari sebelumnya, di penutupan perdagangan hari Rabu (02/11/2022) setelah diterbitkannya hasil pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve di bulan November. Sebagaimana diperkirakan secara luas, Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 bps menjadi 3,75-4,00%. Ini merupakan tingkat suku bunga yang tertinggi sejak 2008, di mana saat itu AS sedang memasuki krisis keuangan. Pada saat penulisan, Emas diperdagangkan pada $1635,16, atau turun 0,81%.
Secara teknis, setelah keputusan Fed, harga emas masih tetap netral dengan bias turun ke bawah. Terlihat harga bersiap menembus posisi terendah baru dalam dua minggu di bawah $1634. Sebagai catatan, Exponential Moving Average (EMA) 20-hari telah tertembus saat emas berusaha mencapai posisi tertinggi baru empat hari di $1669,52 pada perdagangan hari ini, sebelum akhirnya mundur ke level harga saat ini setelah FOMC dan pidato Jerome Powell yang bernada hawkish.
Meskipun demikian, ada pola grafik triple-bottom yang terbentuk, dimana hal ini akan dikonfirmasi oleh penembusan swing high terakhir, yakni posisi tertinggi harian yang tercetak pada 4 Oktober di $1729,48. Jika skenario itu terjadi, emas sekurang-kurangnya perlu melewati beberapa level resistensi utama di grafik harian. Pertama EMA 20 hari di $1656,26, diikuti oleh EMA 50 hari di $1678,25, dan EMA 100 hari di $1723,82, menjelang tertinggi bulanan Oktober.
Sebaliknya, jika emas memperpanjang penurunannya, harga akan berusaha menembus level support pertama sebagai swing low yang terbentuk pada 21 Oktober di $1617,30. Terobosan harga di level ini akan mengirim Emas meluncur ke posisi terendah di bulan Maret 2020 di sekitar $1567,80, dan membuka peluang penurunan emas kembali ke wilayah harga $1500.