ESANDAR, Jakarta – Pada perdagangan Selasa(16/01/2018), Euro diperkirakan bisa naik kembali meski data inflasi Jerman yang akan diumumkan hari ini melemah. Laju kenaikan Euro lebih banyak didorong keyakinan investor paska kabar ECB akan menormalisasi kebijakan moneternya.
Disisi lain, Dolar AS masih melemah atas Euro. Bahkan Dolar AS kembali melemah tertekan mata uang utama Asia Pasifik seperti awal pekan kemarin. Sejumlah data ekonomi AS akhir pekan kurang bisa mendukung keyakinan investor dolar untuk mempertahankan portfolionya di AS dan lebih memilih di mata uang yang lain. Sejauh ini, pergerakan EURUSD terpantau di level 1.2250. Euro sedikit tergelincir dari penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.2266.
Keraguan investor muncul ketika data inflasi produsen bulanan di AS turun terburuk sejak 1,5 tahun lalu namun sedikit terbantu oleh data inflasi inti tahunan yang membaik mendekati angka target bank sentral AS. Keyakinan para ekonom dunia bahwa pertumbuhan upah AS bisa meningkat di tahun ini berkat produktivitas ekonominya yang membaik sehingga suku bunga AS bisa naik 4 kali di tahun ini, sepertinya tidak dilihat sebagai bentuk pertahanan yang baik untuk mengoleksi dolar AS lebih lama.
Beberapa sentimen negatif terus muncul untuk melemahkan dolar AS dengan memandang bahwa bank sentral AS, Federal Reserve sedang melakukan kerjanya untuk memperbaiki defisit neracanya. Dengan jalan dolar AS melemah maka dapat dipastikan nilai defisit neraca bank sentral akan menyempit, dan kemampuan bank sentral untuk mengatasi masalah keuangan yang akomodatif akan meningkat dalam menghadapi situasi seperti krisis ekonomi.
Investor masih cukup yakin dengan kinerja ekonomi zona euro dengan melihat hasil paparan rapat suku bunga pekan lalu di mana pasar melihat ECB yang akan mempercepat untuk mengakhiri paket bantuan ekonominya sebelum September ini. Kalau sesuai jadwal bahwa paket bantuan ekonomi Eropa senilai €30 milyar per bulan baru bisa dinilai lagi pada September, namun banyak pihak sebelum awal semester kedua atau Juli, paket stimulus Eropa, ESM, akan berakhir. Inilah yang mendorong euro menguat terus dan dapat dipercaya bisa ke level 1,25 dalam waktu dekat.
Data inflasi Jerman akan membentuk arah pergerakan lanjutan bagi euro, lanjut menguat atau alami koreksi sejenak di hari ini. Secara teknis, Euro berpeluang menerobos level krusial di 1.22952-1.23203. Dominasi aksi beli akan tampak diatas level 1.23203. Hal ini akan mempertajam momentum tren kenaikan EURUSD dengan sasarn berikutnya di 1.23850-1.24078. Kegagalan memanfaatkan momentum, akan membuat Euro terkoreksi, setidaknya ke kisaran 1.22466-1.22309. (Lukman Hqeem)