ESANDAR, Jakarta – Perdagangan mata uang kripto berlangsung beragam. Ethereum bergerak naik pada transaksi hari Selasa (09/01/2018) sementara koin Ripple turun. Akhirnya menempatkan Ripple kembali dibawah sebagai No.3 mata uang kripto.
Bitcoin sendiri dipasar spot juga terpelanting 0.1% ke $14,533. Menguat tipis dari penurunan sebelumnya hampir jatuh mendekati 6%. Meski demikian, posisi saat ini masih jauh dibawah harga puncaknya $19,000, yang tercipta bulan lalu. Sementara pada perdagangan berjangka, Bitcoin untuk kontrak bulan Januari di bursa CME mengalami penurunan sebesar 1,6% ke $14,520, sementara di bursa Cboe, naik 0.2% ke $14,820.
Ethereum sendiri naik 9.7% ke $1,268.04 dan Ripple jatuh 14% ke $2.12. Meski Ripple sempat menjadi mata uang terbesar kedua dengan ukuran kapitalisasinya dibulan lalu, namun kini Ethereum kembali merebut mahkotanya. Bitcoin tak tergoyahkan menjadi mata uang kripto nomo wahid dimuka bumi ini. Dengan kapitalisasi mencapai $259 miltar, Ethereum sendiri hanya $122 milyar dan Ripple sebesar $96 billion.
Pada perdagangan awal minggu ini, berlangsung aksi jual yang besar. Sejumlah analis menyalahkan perkembangan di Korea Selatan sebagai biang jatuhnya pasar. Seperti diketahui, bahwa Korea Selatan akan melakukan pemantauan atas industry ini. CoinMarketCap.com mengeluarkan sejumlah transaksi dari Korea di platform mereka, akibatnya memicu aksi jual pula.
Sebuah laporan dari peneliti keamanan dunia maya menemukan adanya Malware yang melakukan penambangan sebuah mata uang kripto. Jejak yang berhasil dirunut membawa kepada peretas di Korea Utara. Ini membuktikan adannya upaya para peretas disana untuk menyasar asset-aset baru setelah saksi ke Pyongpyang memaksa untuk mencari aliran pendapatan lainnya.
Malware tersebut diterjunkan pada malam Natal, dengan perintah untuk menginfeksi computer sehingga bisa ditambang bagi Monero, sebuah jenis dari bitcoin sebagaimana laporan yang diunggah oleh AlienVault, pada Senin kemarin. Monero sendiri menyatakan sebagai sebuah website yang aman, personal dan tidak terlacak bagi para pengguna mata uang kripto bisa memiliki akun dan traksaksi secara terlindungngi.