Harga emas tertekan dengan penguatan Dolar AS dan Imbal Obligasi AS

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Emas turun hampir 2% pada akhir perdagangan di hari Selasa ke level terendah dua minggu, karena harapan kemajuan dalam pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina ditambah dengan kemungkinan kenaikan suku bunga AS mengurangi permintaan untuk aset safe-haven.

Pada perdagangan emas di pasar spot, harga emas turun 1,3% menjadi $1.926,11 per ounce, setelah sebelumnya menyentuh level terendah sejak 1 Maret di $1.913,10. Sementara emas di bursa berjangka AS turun 1,6% pada $1,929,70.

Ada kebutuhan yang lebih rendah untuk asset safe haven saat ini karena pembicaraan damai di Ukraina, kenaikan suku bunga Federal Reserve yang akan datang dan beberapa kemunduran harga komoditas secara keseluruhan. Sebagaimana dikabarkan bahwa, pembicaraan Rusia dan Ukraina, membahas gencatan senjata dan penarikan pasukan Rusia dari Ukraina sedang berlangsung.

The Fed sendiri diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari Rabu untuk melawan inflasi yang melonjak. Prospek kenaikan suku bunga AS pertama dalam tiga tahun mengangkat imbal hasil treasury 10-tahun AS ke tertinggi multi-bulan. Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Pergerakan kenaikan suku bunga pertama dari AS cukup sering menandakan titik rendah emas, jadi kita akan melihat sinyal seperti apa yang mereka kirim besok, dan seberapa hawkish pernyataan mereka, yang mungkin akan menentukan prospek jangka pendek.