Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Harga emas siap membukukan kerugian bulanan ketujuh berturut-turut, di akhir perdagangan  hari Senin (31/10/2022), tertekan oleh potensi kenaikan suku bunga AS yang besar. Disisi lain, investor yang berhati-hati akan mengamati pertemuan kebijakan Federal Reserve yang akan datang untuk mendapatkan panduan tentang sikap bank sentral tersebut di masa depan.

Pada perdagangan emas di pasar spot, harga bergerak datar di $1.642,55 per ounce, pada 10:31 WIB, tetapi turun 1% untuk bulan ini sejauh ini. Sementara harga emas di pasar berjangka diperdagangkan dengan datar di harga $1.645.

Para pelaku pasar akan mencari petunjuk untuk memperkuat spekulasi baru-baru ini tentang penurunan kenaikan suku bunga Fed setelah November, perdagangan emas dapat melihat traksi baru pada adanya kekhawatiran yang lebih keras pada risiko pertumbuhan atau penekanan yang lebih besar pada ketergantungan data.

Meskipun sentiment ke atas masih terlihat terbatas, mengingat bahwa suku bunga akan tetap pada level tinggi lebih lama. Indek dolar AS (DXY) tetap kokoh, sementara benchmark imbal hasil Treasury 10-tahun beada di atas ambang batas 4%.

The Fed telah menaikkan suku bunga acuan semalam dari mendekati nol pada bulan Maret dan secara luas diperkirakan akan memberikan kenaikan 75 basis poin keempat berturut-turut pada pertemuan kebijakan 1-2 November.

Sementara emas secara tradisional dipandang sebagai lindung nilai inflasi, kenaikan suku bunga AS meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan dengan hasil nol.