Harga emas diperdagangkan di sekitar posisi tertinggi dalam empat bulan ini. Sempat mencetak penurunan ringan, untuk menantang tren naik tiga hari akhir-akhir ini dalam perdagangan di akhir pekan, Jumat (02/12/2022). Para pelaku pasar nampak menunggu data Nonfarm Payrolls (NFP) yang menjadi agenda utama har ini.
Selain kecemasan pra-data, pemikiran ulang atas bias dovish terbaru tentang langkah selanjutnya dari Federal Reserve (Fed) dan berita utama bernada negatif dari amaran penuh risiko Dana Moneter Internasional (IMF) tampaknya telah mendorong aksi beli pada Emas.
Namun, sinyal awal yang suram dari ketenagakerjaan AS dan kondisi inflasi bergabung dengan kesiapan pembuat kebijakan Fed untuk melonggarkan lintasan kenaikan suku bunga yang menjaga harapan bull emas. Juga menyarankan kenaikan bullion lebih lanjut adalah konsensus pasar untuk laporan ketenagakerjaan AS untuk bulan November dan optimisme seputar China, salah satu pembeli Emas terbesar di dunia.
Secara teknis harga Emas tetap melampaui rintangan utama sebelumnya di sekitar $1.796 meskipun ada pullback terbaru. Meskipun demikian, level yang disebutkan meliputi Fibonacci 23,6% pada satu hari dan DMA-200. Bahkan jika kuotasi menembus support $1.796, level kunci lainnya termasuk Pivot Point 1 Minggu R2 dan puncak bulanan sebelumnya di sekitar $1.787 akan menjadi tantangan yang sulit untuk ditembus oleh beruang Emas.
Perlu dicatat bahwa pelemahan XAU/USD melewati $1.787 tidak akan ragu untuk menantang dasar mingguan di sekitar $1.740. Sebaliknya, tertinggi harian sebelumnya di dekat $1.805 dan garis atas Bollinger di D1, sekitar $1.810, dapat menguji pembeli Emas. Juga bertindak sebagai filter sisi atas adalah Pivot Point 1 Hari R1 di dekat $1.815, penembusan yang akan memberikan kebebasan bagi bulls.