Harga emas menguat kembali

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Harga emas sangat berfluktuasi dan mencoba untuk pulih setelah putusan rapat bank sentral. Keyakinan kuat adalah suku bunga utama AS telah mencapai puncaknya, pun demikian pelaku pasar masih was-was karena siklus kenaikan suku bunga secara global mungkin belum berakhir sama sekali.

Harga Emas sementara itu diperdagangkan lebih dari $100 lebih rendah daripada di awal Mei dan mendapati dirinya berada di level terendah tiga bulan. Koreksi yang terjadi sekarang sebagian besar akan selesai. Karena itu, harga mungkin akan mulai pulih setelah jelas bahwa suku bunga utama AS telah mencapai puncaknya.

Harga emas (XAU/USD) telah memperpanjang relinya hingga mendekati $1.964,00 di sesi Eropa pada perdagangan di hari Jumat (16/06/2023). Logam mulia diperkirakan akan memberikan lebih banyak keuntungan karena Indeks USD (DXY) terlihat rentan di atas support penting 102,00.

Kontrak berjangka S&P500 telah memulihkan seluruh kerugian yang tercatat di Asia dan telah bergeser ke wilayah positif karena tema selera risiko semakin menarik. Indeks Dolar AS (DXY) berkonsolidasi dalam kisaran sempit di atas 102,00. Yield Treasury AS juga berombak di tengah kurangnya pemicu potensial di depan.

Keputusan suku bunga melewatkan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) telah memberikan kelegaan bagi pelaku pasar. Keputusan netral ketua Fed Jerome Powell diikuti oleh plot titik hawkish di mana dipastikan bahwa dua kenaikan suku bunga lagi akan diumumkan. Namun, investor berharap bahwa prospek ekonomi Amerika Serikat saat ini menjadi rentan karena kondisi pasar tenaga kerja semakin mereda sekarang.

Sebelumnya di hari Kamis, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim pengangguran yang lebih tinggi dari perkiraan selama empat minggu berturut-turut. Tampaknya suku bunga yang lebih tinggi oleh The Fed dan kondisi kredit yang ketat oleh bank-bank regional AS telah membatasi jalur penyaluran kredit ke perusahaan, yang memaksa mereka untuk menggunakan kapasitas total mereka secara kurang maksimal.

Secara teknis, harga emas telah menghasilkan terbosan naik dari pola grafik Falling Channel yang terbentuk pada skala dua jam. Breakout dari pola tersebut mendukung pembalikan pasar ke arah bullish. Tak heran bila emas kemudian mendekati resistensi horizontal yang diplot dari posisi terendah pada 16 Mei di $1.985,53.

Menembus di atas garis Exponential Moving Average (EMA) periode 200 di $1.960,00, menunjukkan bahwa tren jangka panjang telah berubah menjadi bullish. Kondisi ini diperkuat dengan indek Relative Strength (RSI) (14) yang terlihat bergeser ke kisaran bullish 60,00-80,00. Kejadian yang sama akan mengaktifkan momentum naik.