Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Harga emas ditutup dengan kenaikan yang cukup besar pada perdagangan di hari Jumat (10/03/2023) karena dolar dijual bahkan ketika Amerika Serikat menambahkan lebih banyak pekerjaan dari yang diharapkan di bulan Februari. Emas untuk pengiriman April ditutup naik $32,60 ke $1.867,20 per troy ons.

Data ekonomi Amerika Serikat terkini menunjukkan ada kenaikan 311.000 pekerjaan baru pada bulan Februari. Hasil yang demikian ini jauh di atas perkiraan konsensus untuk kenaikan 225.000, menurut Marketwatch, tetapi di bawah posisi baru Januari 517.000.

Laporan tersebut adalah yang terbaru untuk menunjukkan ekonomi AS tetap panas meskipun serangkaian kenaikan suku bunga dari Federal Reserve, dengan lebih banyak kemungkinan saat ini setelah ketua Fed Jerome Powell minggu ini mengatakan bank sentral akan mendorong suku bunga lebih tinggi lebih lama untuk inflasi lambat. Namun pertumbuhan upah melambat dan tingkat pengangguran meningkat karena lebih banyak orang memasuki pasar tenaga kerja.

Powell menekankan bahwa tidak ada keputusan yang dibuat sementara ini. Pasar melihat bahwa Fed dapat menaikkan suku bunga dan pada akhirnya mencapai puncak yang lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya, meskipun sejumlah data akan tetap menjadi faktor kunci.

Diatas ini semua, arus arus investor yang lemah, termasuk dengan sejumlah pengecualian, akan terus bekerja melawan emas dan sementara harga emas akan berputar di belakang rilis data, arah tampaknya tidak menguntungkan emas dan dengan demikian harga siap untuk kerugian lebih lanjut.

Namun, dolar turun tajam setelah laporan tersebut, dimana indek dolar (ICE) terakhir terlihat turun 0,71 menjadi 104,6. Imbal hasil obligasi juga turun tajam, dengan catatan 10 tahun AS terakhir terlihat membayar 3,705%, turun 20,6 basis poin.