Harga emas bertahan pada perdagangan di hari Selasa dinihari (17/01/2022), dengan melakukan kenaikan. Meski demikian, upaya naik lebih lanjut dibatasi oleh ekspektasi pengetatan kebijakan moneter di Amerika Serikat.
Pada perdagangan emas di pasar spot, harga emas naik 0,1% menjadi $1,819,41 per troy ons pada 03:26 WIB sementara emas di bursa berjangka AS juga naik tipis 0,1% menjadi $1,818,80. Pasar AS sendiri ditutup untuk hari libur umum.
Kebijakan pengetatan uang dapat berdampak negatif pada harga emas, tetapi meskipun demikian emas telah bertahan dengan sangat baik. Hal ini karena neraca Fed secara keseluruhan masih pada level yang tinggi. Disisi lain, Emas sebagai asset lindung nilai atas inflasi, sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga. Rencana kenaikan suku bunga AS akan meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Yield Obligasi AS sendiri mencapai tertinggi dua tahun di minggu lalu di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga.
Perhatian pelaku pasar saat ini bertumpu pada pertemuan Federal Reserve AS di 25-26 Januari setelah pembuat kebijakan mengisyaratkan bahwa mereka akan mulai menaikkan suku bunga pada bulan Maret untuk menjinakkan inflasi. Mereka cenderung menahan diri dari membeli emas menjelang kenaikan suku bunga pertama Fed AS, selain itu juga berharap di pertemuan Fed tersebut akan memberi mereka sinyal lebih lanjut dan atau lebih jelas bahwa Fed akan memulai siklus kenaikan suku bunga pada bulan Maret.
Indikasi ini terlihat secara luas saat para spekulan memangkas posisi net long di bursa COMEX atas emas dalam seminggu hingga 11 Januari, sebagaimana data menunjukkan di hari Jumat.