Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Ekonomi China pulih kembali pada tahun 2021 dari kemerosotan yang disebabkan oleh pandemi dibantu oleh ekspor yang kuat tetapi konsumsi yang lemah pada akhir tahun dan titik pelambatan properti untuk mendinginkan momentum dan perlunya lebih banyak dukungan kebijakan.

Bank sentral pada hari Senin (17/01/2022) memangkas suku bunga pinjaman untuk melindungi ekonomi terbesar kedua di dunia itu karena menghadapi tantangan dari sektor properti yang mendingin dengan cepat dan wabah COVID-19 yang sporadis.

Beberapa kota di China dalam siaga tinggi terhadap COVID-19 menjelang musim liburan Tahun Baru Imlek, karena varian Omicron menjangkau lebih banyak wilayah termasuk Beijing.

Ekonomi tumbuh 8,1% pada tahun 2021, lebih cepat dari perkiraan 8,0% dan jauh di atas target pemerintah “di atas 6%” dan revisi pertumbuhan 2020 sebesar 2,2%.

Produk domestik bruto (PDB) meningkat 4,0% pada periode Oktober-Desember dari tahun sebelumnya, menurut data Biro Statistik Nasional, lebih cepat dari yang diharapkan tetapi masih merupakan laju terlemah dalam satu setengah tahun. Pertumbuhan adalah 4,9% pada kuartal ketiga.

Pada basis kuartal-ke-kuartal, PDB naik 1,6% pada Oktober-Desember, dibandingkan dengan ekspektasi untuk kenaikan 1,1% dan kenaikan 0,7% yang direvisi pada kuartal sebelumnya.

Ekonomi China memulai awal yang kuat pada tahun 2021 karena aktivitas rebound tetapi telah kehilangan tenaga karena penurunan properti, pembatasan utang dan langkah-langkah anti-virus yang ketat yang telah memukul konsumsi.

Bank sentral China secara tak terduga memangkas biaya pinjaman pinjaman jangka menengah untuk pertama kalinya sejak April 2020, membuat beberapa analis memperkirakan lebih banyak pelonggaran kebijakan tahun ini untuk menjaga risiko gagal bayar pengembang yang meningkat.

Bank Rakyat China (PBOC) mengatakan pihaknya menurunkan suku bunga pinjaman fasilitas pinjaman jangka menengah (MLF) satu tahun senilai 700 miliar yuan ($ 110,2 miliar) ke beberapa lembaga keuangan sebesar 10 basis poin menjadi 2,85% dari 2,95 % pada operasi sebelumnya.