Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR –  Bursa saham AS bersama dengan bunga obligasi pada perdagangan di akhir pekan kemarin berakhir dengan naik, meskipun kinerja sepekan mengalami kerugian. Dow Jones berakhir naik 222,64 poin, atau 0,52%, menjadi 42.801,72, S&P 500 naik 31,68 poin, atau 0,55%, menjadi 5.770,20 dan Nasdaq naik 126,97 poin, atau 0,70%, menjadi 18.196,22.

Dorongan kenaikan didapatkan setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa ekonomi AS terus berada di tempat yang baik dan masih harus dilihat apakah rencana tarif pemerintahan Trump akan terbukti inflasioner.

Ini adalah kemunculan pertama Jerome Powell yang berbicara setelah seminggu pemerintahan AS memberlakukan kebijakan tarif meski kemudian menunda rencana kenaikan tarif 25% pada mitra dagang utama Meksiko dan Kanada, dengan pungutan yang masih dijadwalkan berlaku pada awal April dan tarif lain pada impor juga mungkin sedang diberlakukan.

Di awal perdagangan, baik bursa saham dan yield Obligasi AS masih melemah. Sentimen negatif perdagangan didapatkan setelah data ekonomi terkini menunjukkan bahwa perekonomian AS menciptakan lebih sedikit pekerjaan dari yang diharapkan bulan lalu. Hal ini menambah kekhawatiran baru-baru ini tentang pertumbuhan ekonomi AS. Laporan pekerjaan mendorong ekspektasi pasar terhadap jumlah pemotongan suku bunga dari Federal Reserve tahun ini.

Kinerja Indek S&P 500 selama sepekan mencatat penurunan persentase mingguan terbesar sejak September, sementara di hari Kamis, Nasdaq mengonfirmasi koreksi, yang didefinisikan sebagai penurunan setidaknya 10%, sejak mencapai puncaknya pada bulan Desember, karena tarif yang diumumkan oleh Trump telah memicu ketidakpastian investor.

Laporan angka penggajian di sektor nonpertanian (NFP) meningkat sebesar 151.000 pekerjaan pada bulan Februari, dimana tingkat pengangguran meningkat. Laporan tersebut, yang pertama di bawah pengawasan Presiden Donald Trump, muncul pada akhir minggu yang ditandai oleh kebingungan atas kebijakan perdagangan AS dan kenaikan biaya pinjaman global. Menyusul data pekerjaan, para pedagang menambah ekspektasi bahwa bank sentral akan menurunkan biaya pinjaman pada bulan Juni. Sekurangnya tiga kali penurunan suku bunga pada tahun 2025.

Perekonomian AS nampak bertahan dengan semua berita utama dan kebisingan yang terus terjadi. Aksi jual di lantai bursa baru-baru ini diikuti dengan upaya pemulihan, meski terlambat setelah banyaknya aksi jual.

Imbal hasil pada obligasi AS tenor 10 tahun naik 3,8 bps menjadi 4,32%. Dalam sepekan naik sekitar 9 bps, di jalur untuk menghentikan penurunan lima minggu berturut-turut.

Pada perdagangan mata uang, Euro mengalami kenaikan secara persentase dalam kinerja mingguan yang terbesar terhadap dolar AS sejak 2009. Euro terakhir naik 0,51% pada hari itu di $1,0838. Indek dolar AS sendiri terakhir turun 0,32% di 103,86.

Bitcoin dalam perdagangan BTC/USD turun 3,31% menjadi $86.514,78. Trump menandatangani perintah eksekutif untuk membuat cadangan strategis mata uang kripto dengan menggunakan token yang sudah dimiliki oleh pemerintah, mengecewakan sebagian orang di pasar yang mengharapkan rencana tegas untuk membeli token baru.

Sementara dalam perdagangan komoditi, harga minyak mentah AS naik 68 sen menjadi $67,04 per barel dan Brent naik 90 sen menjadi $70,36.