Dow Jones melonjak oleh kenaikan saham sektor teknologi dan keuangan.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Mengawali perdagangan minggu ini, Dow Jones memilih hari terbaiknya dengan melakukan lompatan naik tiga angka. Sekaligus mencatatkan kenaikan selama tiga hari beruntun.

Bursa saham AS membukukan reli secara lebih luas, dimana munculnya sejumlah data ekonomi yang kuat mampu mengimbangi kekhawatiran tentang meningkatnya ketegangan Perang Dagang. Sektor perbankan menggeliat naik dan membantu sektor keuangan memposting kenaikan satu hari terbesarnya dalam lebih dari tiga bulan ini. Sektor industri juga mendukung kenaikan pasar, dengan naik 1,8%.

Indek Dow Jones menambahkan 320,11 poin, atau 1,3%, menjadi 24.776,59. Indek S & P 500 naik 24,35 poin, atau 0,9%, ke 2,784.17, sedangkan Indek Nasdaq naik 67,81 poin, atau 0,9%, menjadi 7.756,20. Kenaikan hari ini berbasis cukup luas, dimana tujuh dari 11 sektor S & P 500 utama lebih tinggi pada awal perdagangan. Dimana pemimpin kenaikan adalah saham keuangan, yang melonjak 2%.

Dengan hasil perdagangan yang demikian ini, Dow Jones telah berubah positif untuk hasil perdagangan sepanjang 2018. Sekarang naik sekitar 0,2% untuk tahun ini. Bahkan mencatat penutupan di atas rata-rata pergerakan 50 hari untuk pertama kalinya dalam hampir tiga minggu. Ini merupakan sinyal positif untuk tren jangka pendek.

Sementara itu, data dari The Federal Reserve menunjukkan bahwa pinjaman konsumen meningkat pada bulan Mei dengan total kredit konsumen meningkat $ 24,6 miliar menjadi penyesuaian musiman $ 3,9 triliun, naik 7,6%. Ini adalah laju pertumbuhan kredit tercepat sejak November, dan menggarisbawahi serangkaian data kuat yang mendasari rally multiday baru-baru ini untuk saham.

Pada hari Jumat, data bulan Juni di nonfarm payrolls lebih kuat dari yang diharapkan, dan angka pekerjaan bulan Mei dan April direvisi lebih tinggi. Laporan tersebut dipandang sebagai menggarisbawahi kekuatan dalam perekonomian AS pada saat banyak investor mengkhawatirkan memburuknya hubungan antara AS dan mitra dagang utamanya. Pemerintahan Trump minggu lalu secara resmi mengenakan tarif pada $ 34 miliar impor Cina; Beijing menerapkan tarif dengan nilai yang sama dalam barang-barang AS.

Sejumlah retorika selama beberapa minggu terakhir, atas kehawatiran dalam perang dagang telah meningkat. Namun, dalam jangka pendek ada peluang akan benar-benar akan terjadi. Sementara itu, data ekonomi AS telah bagus, Wall Street tahu hal ini akan menjadi tahun yang baik untuk penghasilan.

Pergeseran fokus jauh dari kesengsaraan dalam perang dagang dapat dilihat bahwa dua sektor pasar yang paling tertekan akhir-akhir ini, sektor industri dan keuangan, yang terbukti memimpin kenaikan hari ini.

Saham Eropa menguat, sementara Indeks Dollar AS DXY, bergerak datar, dan berbalik menjadi rebound setelah Poundsterling berbalik arah dari kenaikan GBPUSD sebelumnya. Jatuhnya Cable, tak lepas dari konstelasi politik nasional Inggris. Menteri Negara urusan BREXIT, David Davis mengundurkan diri. Bahkan Menteri Luar Negeri Boris Johnson terlihat akan mengundurkan diri pula. Hal ini membut t meningkatkan kemungkinan Perdana Menteri Theresa May dapat menghadapi tantangan kepemimpinan dari dalam partainya.

Kenaikan di lantai bursa AS, melacak jejak dari kenaikan di pantai bursa saham Asia. Bursa menguat, di mana Indek Shanghai naik 2,5%, memangkas kerugian Juli menjadi 1,1% dan mengurangi penurunan 2018 menjadi 15%.

Pada perdagangan di bursa berjangka, harga komoditi emas mencatat kenaikan yang nyata. Untuk pertama kalinya dalam dua minggu, harga emas berakhir dalam posisi terbaiknya. Hasil ini juga sejalan dengan kenaikan harga komoditi minyak mentah. (Lukman Hqeem)