ESANDAR, Jakarta – Dolar AS kembali menunjukkan tajinya dalam perdagangan awal minggu ini, termasuk dengan Yen sekalipun.
Indek Dolar AS ICE menguat 0.1% ke 93.829, melanjutkan kenaikan minggu lalu sebesar 0.6%. Pada perdagangan USDJPY, Dolar AS membeli ¥113.37, sebagai harga termahalnya di ¥114.09, sempat ke harga ¥113.52 pada Jumat lalu. Sejak bulan Juli lalu, Dolar AS untuk pertama kalinya menyentuh harga ¥114.
Kemenangan Shinzo Abe dalam pemilihan umum hari minggu, semakin memperkokoh Dolar AS atas Yen Jepang. Terpilihnya Abe sebagai Perdana Menteri Jepang hingga 2012, seakan memastikan kelanggengan kebijakan Abenomics, yang dianggap memberikan dukungan bagi upaya pelemahan nilai tukar Yen atas Dolar AS. Dengan kebijakan ini, Abe berharap perekonomian Jepang bisa terjaga pertumbuhan dan laju inflasinya.
Sementara itu, Dolar AS juga menguat terhadap mata uang Euro, Dolar Kanada, Krona Swedia, dimana ketiga mata uang ini menunggu keputusan dari masing-masing bank sentral mereka terkait suku bunga pada minggu ini.
Euro dalam perdagangan EURUSD masih dikisaran bawah, menjadi $1.1753, dari posisi akhir pekan lalu di $1.1783. Bahkan dalam perdagangan USDCAD, Dolar AS berada pada posisi paling tingginya dalam tiga bulan ini, ke C$1.2662 dari sebelumnya di C$1.2627. Poundsterling sendiri diperdagangkan di $1.3200 dari sebelumnya bisa di $1.3188.
Yen Jepang memang telah melemah sejak hasil pemilihan umum Jepang pada hari minggu mulai dihitung secara cepat. Indikasi kemenangan Abe telah nyata, memimpin koalisi dengan menguasai dua pertiga kursi di parlemen rendah. Hasil yang tidak jauh dari perkiraan pasar sebetulnya, namun tetap memberikan tekanan bagi Yen Jepang. Dalam sejarahnya, Yen memang cenderung akan melemah paska pemilihan di Jepang, setidaknya hingga dua pekan lamanya. Dengan fakta demikian, melemahnya Yen setidaknya akan berlangsung beberapa hari ini.
Euro masih berjuang untuk bangkit, dimana para investor berharap adanya pernyataan dari Bank Sentral Eropa pada hari Kamis ini bisa memberikan sentiment positif. Jika Presiden ECB Mario Draghi bisa mengisyaratkan rencana untuk mengurangi pembelian asset bulanannya yang sebesar 600 milyar Euro atau $70.5 billion, pasar bisa optimis untuk naik.
Memang ada harapan agar ECB bisa mengerem aksi beli yang dilakukannya, setidaknya mengurangi dari 60 milyar Euro perbulan menjadi hanya 20 atau 30 milyar Euro saja. Pasar bereaksi dalam lini biner, apabila ada aksi yang semakin agresif, Euro semakin tertekan, memperlambatnya bisa membawa Euro terangkat kembali. Jika melihat kecenderungan yang ada, Euro nampak masih akan mencoba menembus level resistensinya ke $1.1660, meskipun tren utama masih bearish .
Disisi lain, Bank Sentral Kanada dan Swedia juga akan melakukan pertemuan membahas suku bunga mereka. Masing-masing akan diumumkan pada Rabu dan Kamis besok. (Lukman Hqeem)