Dolar AS menguat kembali

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Pada perdagangan hari ini dolar AS berusaha mempertahankan penguatannya dengan berharap ada kejutan positif dari Presiden Trump yang dijadwalkan akan berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos Swiss hari ini.

Dolar AS pada perdagangan kemarin sempat membuat tekanan kepada mata uang utama dunia lainnya. Pada perdagangan EURUSD ditutup melemah di level 1,2397, GBPUSD ditutup melemah di level 1,4138, AUDUSD ditutup melemah di level 0,8024 dan USDJPY ditutup menguat di level 109,40.

Presiden Donald Trump berbicara kepada CNBC bahwa dirinya ingin Dolar AS menguat di masa depan dan pernyataan Mnuchin sehari sebelumnya merupakan pernyataan yang di luar konteks dari yang diinginkannya. Berkat seruan Trump tersebut maka dolar AS berhasil menguat kembali.

Hari ini, Presiden Trump mendapat giliran untuk berbicara di dalam Forum Ekonomi Dunia sebelum beberapa pejabat bank sentral dunia. Pelaku pasar berharap Trump akan kembali menegaskan pernyataannya dan mendorong Dolar AS naik.  Namun bila pernyataan Trump bernada sebaliknya, maka pasar akan kembali menghukum mata uang AS tersebut dengan tekanan hebat lagi.

Pergerakan pasangan EURUSD membentuk pola harian bearish sehingga memberi dorongan yang sangat dibutuhkan dolar AS. Pasangan mata uang tersebut jatuh ke level 1.2364 sebelum naik ke level 1.2430 di Asia. Sisa perdagangan akhir minggu ini, berdasarkan grafik 1 jam pasangan EURUSD kembali menguat di sesi Asia untuk menguji level resistance 1.24636. Jika level resistance ini mampu bertahan dari gelombang rebound. Ada peluang EURUSD berbalik koreksi menuju level support jangka pendek di 1.23838.

Pelaku pasar sebaiknya menyikapi pernyataan Presiden ECB Draghi yang fokus pada PDB. Sehingga memberikan tekanan yang relatif ringan pada EURUSD yang sedang kuat. Hal ini dibaca oleh investor sebagai tanda bahwa bank sentral merasa nyaman dengan kenaikan EURUSD. Oleh karena itu, hanya angka pesanan barang tahan lama Q4 dan GDP AS Desember yang kuat yang bisa membebani pasangan EURUSD.

Komentar Presiden AS Trump di Davos mendorong pasangan GBPUSD turun tajam dari 1.4242 menjadi 1.4083 dalam perdagangan semalam. Ada potensi pasangan GBPUSD kembali menguat jika terjadi diferensial data PDB AS-UK menyempit. Data GDP Q4 Inggris rencananya akan dirilis pukul 16:30 WIB. Diperkirakan akan menunjukkan ekonomi meluas 0,4% selama kuartal di Q4 2017 dengan tingkat pertumbuhan tahunan melambat menjadi 1,5% y / y dari 1,7% y / y untuk kuartal sebelumnya. Sedangkan untuk data GDP AS yang rencananya akan dirilis pada 20:30 WIB. Pasar memperkirakan pertumbuhan untuk memudahkan 3,0% di Q4 dari 3,2%.

Pasangan GBPUSD mencoba menguji level resistance 1.42127. Jika berhasil ditembus, maka ada peluang melanjutkan bullish ke level 1.42961. Namun peluang ini tidaklah besar. Karena investor akan menilai data penting yang akan dirilis dan tidak ingin banyak berspekulasi.

Sebaliknya jika harga tetap atau kembali ke bawah level 1.42127 maka GBP/USD akan kembali bergerak sideways dalam kisaran 1.41086 – 1.42127.

Sementara pasangan mata uang USDJPY bergerak reli seiring komentar Presiden Trump sekitar dolar. Pasangan USDJPY yang sempat berada di atas level kritis 109.552 harus kembali terkoreksi di sesi pertengahan Asia dan Eropa. USDJPY kembali jatuh menguji level support 108.968. Level ini masih dimungkinkan bertahan, tidak akan jatuh banyak jelang rilis data PDB AS. Resiko atas masih terlihat di 109.552 dan 110.290. Sedangkan resiko bawah berada di 108.146. (Lukman Hqeem)