ESANDAR, Jakarta – Harga emas sedikit pulih pada perdagangan hari Selasa (14/11/2017). Melemahnya Dolar AS memberikan dorongan kenaikan harga emas kali ini.
Harga emas naik hingga ke $1283,40, hingga akhirnya ditutup pada harga $1280,20 atau naik 0,12%. Pergerakan harga emas dalam perdagangan hari Selasa berlangsung bolak-balik.
Indikator ekonomi menunjukkan adanya kenaikan harga produsen ditingkat grosir. Kenaikan ini menjaga laju inflasi AS. Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada hari Selasa bahwa indeks harga produsen untuk permintaan akhir meningkat 0,4% pada bulan lalu. Dalam 12 bulan sampai dengan Oktober, PPI naik 2,8% setelah naik 2,6% pada bulan September.
Laporan inflasi yang optimis tersebut memang mengurangi kekhawatiran para investor atas tren baru-baru ini tentang melambatnya inflasi, mengangkat ekspektasi untuk laporan inflasi konsumen yang bullish yang akan dirilis pada hari Rabu malam waktu Indonesia.
Meski demikian, Dolar AS nampaknya belum bisa bangkit, bahkan terpukul dalam perdagangan dengan Euro. Alhasil, harga emas mendapatkan angin buritan untuk bergerak lebih tinggi.
Harga emas memulai perdagangan awal minggu dengan positif. Kenaikan harga emas terjadi di tengah peningkatan permintaan terhadap aset safe haven. Ketidakpastian mengenai reformasi pajak AS menjadi sentiment domestik.
Faktor lain yang membantu naiknya harga emas adalah penguatan Euro terhadap Dolar AS. Sentimen positif berasal dari indikator ekonomi Eropa dimana data PDB Jerman melonjak. Ini menambah keyakinan investor untuk terus berburu aset berisiko di Jerman. Situasi politik di Inggris yang galau, juga memberi peluang investor melakukan aksi beli atas emas.
Sayangnya, investor tengah dimabuk pembelian asset beresiko (risk appetite) di bursa-bursa Eropa, sehingga kenaikan harga emas terbatasi.(Lukman Hqeem)