Harga emas naik ke level tertinggi dalam enam bulan pada hari Selasa (28/11/2023), didukung oleh ekspektasi bahwa berakhirnya siklus kenaikan suku bunga Federal Reserve AS akan menjaga dolar dan imbal hasil tetap terkendali. Harga emas di pasar spot naik 0,1% menjadi $2,015.65 per troy ons pada 09:43 WIB. Sementara dalam perdagangan emas di bursa berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,2% menjadi $2,016.10 per ounce.
Naiknya harga emas tak lepas dari posisi Dolar AS yang masih lemah. Indek dolar AS (DXY) menyentuh level terendah dalam hampir tiga bulan, dibandingkan para pesaingnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Disaat yang sama, bunga Obligasi AS tenor 10 tahun masih melayang di dekat posisi terendah dua bulan di 4,3630%.
Data ekonomi AS terbaru yang menunjukkan tanda-tanda melambatnya inflasi di AS telah meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed akan mulai melonggarkan kondisi moneternya lebih cepat dari perkiraan, dan pasar kini menunggu data PCE – alat pengukur inflasi pilihan The Fed – pada hari Kamis.
Para pedagang secara luas memperkirakan bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga pada bulan Desember, sementara memperkirakan peluang 50-50 untuk melakukan pelonggaran pada bulan Mei tahun depan, menurut FedWatch Tool dari CME.
Bagaimanapun juga bahwa suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas batangan yang tidak berbunga
Impor emas konsumen utama Tiongkok melalui Hong Kong turun untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan Oktober karena pemulihan ekonomi yang tidak merata membebani permintaan di pasar emas batangan, data pada hari Senin menunjukkan.
Sementara itu, gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza memasuki hari kelima ketika kedua belah pihak menyelesaikan pembebasan sandera Israel dan menahan warga Palestina berdasarkan perjanjian gencatan senjata awal mereka dan tampaknya siap untuk membebaskan lebih banyak lagi.