Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Harga emas beringsut lebih tinggi pada hari Senin karena dolar yang sedikit lebih lemah, dimana para investor masih menantikan sejumlah kalender ekonomi AS untuk mendapatkan petunjuk tentang jalur kenaikan suku bunga Federal Reserve kedepannya.

Harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi $1.845,93 per ons pada pukul 21:43 WIB, setelah jatuh ke level terendah sejak akhir Desember di sesi sebelumnya. Harga emas di bursa berjangka AS naik 0,3% menjadi $1.855,10.

Pelaku pasar masih melihat peluang kenaikan harga emas lebih lanjut di kuartal mendatang, tetapi dalam waktu dekat, emas akan tetap bergejolak sampai data ekonomi AS menunjukkan perlambatan aktivitas ekonomi.

Perhatian investor akan tertuju pada rilis risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal bulan Januari dan rilis PDB AS.

Pelemahan lebih lanjut yang dipicu oleh dolar dapat melihat dukungan target emas di area $1.792 hingga $1.776 dengan resistensi di $1.872.

Indeks dolar AS (DXY) sendiri bergerak sedikit lebih rendah pada hari itu, membuat emas dengan harga greenback lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Pasar memperkirakan tingkat dana Fed mencapai puncaknya tepat di bawah 5,3% pada bulan Juli, dengan analis melihat dolar telah berjalan dengan sendirinya untuk saat ini.

Imbal hasil Treasury AS mencapai tertinggi dalam lebih dari tiga bulan pada hari Jumat juga. Suku bunga yang lebih tinggi mencegah investasi dalam emas yang tidak menghasilkan, meskipun dianggap sebagai lindung nilai terhadap harga yang melonjak.