ESANDAR – Harga emas bangkit kembali pada hari Jumat (19/03/2021) saat Dolar AS berubah negatif dan imbal hasil Treasury AS 10-tahun merosot dari level tertinggi dalam lebih dari satu tahun, membuat emas batangan menguat secara mingguan untuk kedua kalinya berturut-turut.
Pada perdagangan emas di pasar spot, harga naik 0,4% menjadi $ 1,742,80 per ounce, setelah jatuh sebanyak 0,5% di awal sesi perdagangan Asia. Sementara dalam perdagangan di bursa berjangka AS, harga e,as naik 0,6% menjadi $ 1,742.30.
Imbal hasil telah menelusur kembali dan itulah mengapa emas bergerak naik. Tolok ukur untuk obligasi tenor 10 tahun baik AS dan Eropa telah mendingin menyebabkan minat beli pada emas tumbuh kembali. Meskipun terjadi lonjakan harga, prospeknya tetap bearish karena ekonomi secara bertahap pulih dari kemerosotan yang disebabkan pandemi.
Prasyarat harga emas untuk bisa kembali di atas $ 1.800, perlu melihat sejauh mana mata uang bergerak berbalik dari permintaan dolar AS dan atau paket stimulus besar lainnya yang diusulkan oleh pemerintah AS. Disisi lain, Federal Reserve AS minggu ini berjanji untuk melanjutkan stimulus moneter agresif dan memproyeksikan AS terkuat pertumbuhan ekonomi dalam hampir 40 tahun, mengirimkan imbal hasil 10 tahun AS mendekati tertinggi 14 bulan pada hari Kamis.
Kenaikan harga emas terlihat dibatasi oleh kenaikan imbal hasil dan menaikknya aset berisiko. Sementara pembicaraan seputar pengurangan pembelian aset akan menjadi angin sakal utama di akhir tahun ini.