Harga Emas siap memantul kembali

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Pada perdagangan Rabu harga emas sempat bergerak fluktuatif, namun ditutup negatif. Penguatan kembali dolar AS terhadap sejumlah rivalnya, terutama Euro dan Yen, telah membebani harga emas.

Kemarin dolar AS berbalik menekan mata uang zona euro yang sempat terdorong naik di tengah ekspektasi bahwa European Central Bank (ECB) akan mulai melepas program stimulus moneternya yang masif di tahun ini.

Tak lama kemudian euro merosot setelah seorang pembuat kebijakan ECB Ewald Nowotny mengatakan bahwa penguatan euro baru-baru ini terhadap dolar AS “tidak membantu”. Pernyataannya tersebut mencerminkan kegelisahan di kalangan para pejabat ECB mengenai kenaikan kuat mata uang bersama 19 negara zona euro tersebut.

Belakangan ini dolar AS telah tertekan dengan tumbuhnya pandangan pasar bahwa pemulihan ekonomi global akan melampaui pertumbuhan ekonomi AS dan mendorong bank sentral utama lainnya, termasuk ECB, untuk memulai pengetatan kebijakan moneter yang selama ini longgar dengan kecepatan yang lebih cepat.

Harga emas telah meningkat sebesar 8 persen sejak pertengahan Desember, terangkat karena dolar AS melemah ke level terendah tiga tahun terhadap sejumlah mata uang utama. Sejauh ini beberapa pelaku pasar masih yakin dengan potensi kenaikan harga emas.

Untuk saat ini harga emas akan menantang level tertinggi tahun 2017 di sekitar $1.357,00. Dorongan kenaikan ini akan tercipta jika Partai Republik dan Demokrat AS gagal meloloskan sebuah anggaran pengeluaran pada hari Jumat untuk menghindari kemungkinan penutupan pemerintah.

Sebagian pelaku pasar lain melihat, untuk jangka panjang, harga emas akan didukung oleh risiko penurunan harga saham-saham global dari rekor tertingginya dan pertumbuhan yang kuat di seluruh dunia bisa memicu inflasi.

Harga emas bergerak turun dari $1.343,80 ke $1.325,90 kemudian berakhir di $1.326,05 atau lebih rendah 0,91 persen dibandingkan penutupan di sesi sebelumnya. Aksi jual emas mendorong harga jatuh, meski sejauh ini belum dapat menerjang level support di $1.322.

Pada perdagangan selanjutnya, diperkirakan potensi jual masih kuat. Terlebih jika harga emas tidak sanggup menguat kembali dan menembus level kunci di $1.331. Harus tetap diingat bahwa penurunan harga emas saat ini adalah bagian dari koreksi terhadap kenaikan panjang yang dimulai sejak pertengahan Desember. Sejauh ini, koreksi belum mencapai targetnya ke $1.318.80.  Dengan demikian harga emas akn terkonsolidasi beberapa waktu. (Lukman Hqeem)