Cina - Harga Daging Babi Naik Mendorong Inflasi

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Indeks harga produsen Cina, yang menjadi ukuran harga lansiran pabrikan, jatuh lebih dalam ke deflasi pada bulan April karena produsen terus menderita dari guncangan pandemi coronavirus yang memengaruhi permintaan di dalam dan luar negeri.

Indeks turun 3,1% dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan penurunan 1,5% pada bulan Maret, kata Biro Statistik Nasional pada hari Selasa. Ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal memperkirakan penurunan 2,5%.

Penurunan PPI dari tahun ke tahun adalah yang terbesar dalam empat tahun terakhir, karena harga komoditas dan produk industri lainnya melemah di tengah melemahnya permintaan yang dipicu oleh pandemi. Deflasi yang lebih curam pada harga gerbang pabrik diperkirakan akan semakin membebani profitabilitas pabrik Cina, yang turun 36,7% dari tahun sebelumnya pada periode Januari-Maret.

Sementara itu, inflasi konsumen China turun menjadi 3,3% pada bulan April, mundur dari 4,3% pada bulan Maret, berkat moderasi harga makanan dan non-makanan.

Harga makanan naik 14,8% di bulan April, menurun dari kenaikan 18,3% di bulan Maret, sementara harga non-makanan naik 0,4%, dibandingkan dengan pertumbuhan 0,7% di bulan Maret.

Inflasi babi di Cina adalah 96,9% pada bulan April, melambat dari 116,4% pada bulan Maret.