Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Dolar melemah terhadap mata uang berisiko pada hari Selasa di tengah meningkatnya optimisme bahwa anggota parlemen AS dapat menyetujui stimulus baru untuk menumpulkan dampak ekonomi dari virus korona. Nafsu makan risiko juga meningkat setelah Presiden AS Donald Trump meninggalkan rumah sakit dan kembali ke Gedung Putih setelah perawatan untuk COVID-19.

“Saya pikir harapan stimulus AS adalah pendorong utama,” kata Masafumi Yamamoto, kepala strategi mata uang di Mizuho Securities. “Mengenai pemecatan Trump, dampaknya tidak jelas tetapi dipandang positif untuk lingkungan berisiko sejauh kekhawatiran tentang Gedung Putih akan terjebak dalam kekacauan total dan tidak dapat membuat keputusan,” katanya.

Indeks dolar terhadap sekeranjang enam mata uang utama turun menjadi 93,422, menyentuh level terendah dalam dua minggu. Euro diperdagangkan pada $ 1,1788, menyusul kenaikan 0,58% pada hari Senin. Pound berpindah tangan pada $ 1,2990, mengatasi resistensi di sekitar $ 1,30, meskipun ada kekhawatiran tentang Brexit tanpa kesepakatan. Dolar menguat atas safe-haven yen menjadi 105,77 yen, mendekati level tertinggi dalam tiga minggu.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin berbicara melalui telepon selama sekitar satu jam pada hari Senin tentang bantuan ekonomi virus korona dan bersiap untuk berbicara lagi pada hari Selasa, melanjutkan kesibukan baru-baru ini untuk mencapai kesepakatan tentang undang-undang.

Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows mengatakan masih ada potensi kesepakatan di antara anggota parlemen di Washington tentang bantuan ekonomi yang lebih banyak, dan bahwa Trump berkomitmen untuk menyelesaikan kesepakatan. Namun, upaya baru di Kongres untuk mencapai kesepakatan tentang dana bantuan untuk ekonomi yang dilanda pandemi telah diperumit oleh penyebaran virus korona di antara pembuat kebijakan utama termasuk Trump.

Presiden kembali ke Gedung Putih pada hari Senin setelah tinggal di rumah sakit selama tiga malam untuk perawatan COVID-19 meskipun dokter Gedung Putih memperingatkan dia mungkin belum keluar dari hutan.

Dolar Australia berdiri di $ 0,7192, menjelang pengumuman kebijakan dari Reserve Bank of Australia siang ini. Beberapa pasar mengharapkan penurunan suku bunga acuan menjadi 0,10% dari 0,25% saat ini. Pedagang mata uang juga berfokus pada anggaran tahunan pemerintah dengan Canberra secara luas diharapkan untuk menjaga keran fiskal tetap terbuka untuk tahun-tahun mendatang.