Harga emas naik setelah angka NFP mengecewakan

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Emas turun tipis ke sekitar $3.260 per ons pada hari Senin, mendekati level terendahnya dalam sebulan, karena meredanya ketegangan di Timur Tengah dan kemajuan dalam negosiasi perdagangan AS – Cina telah mengurangi daya tarik emas batangan sebagai aset safe haven. Harus diakui bahwa gencatan senjata Israel dan Iran memang rapuh, namun sejauh ini efektif mengurangi kekhawatiran akan meluasnya konflik regional.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan di minggu lalu bahwa AS telah menandatangani perjanjian perdagangan dengan China dan mengisyaratkan bahwa kesepakatan “sangat besar” dengan India akan segera menyusul. Laporan juga menunjukkan bahwa AS hampir mencapai kesepakatan dengan Meksiko dan Vietnam, sementara pembicaraan dengan Jepang dan banyak negara lain masih berlangsung.

Para investor menitik beratkan perhatian mereka pada sejumlah indikator utama, seperti angka  pasar tenaga kerja AS yang datanya akan dirilis dalam minggu ini. Seperti data lowongan kerja, laporan ketenagakerjaan ADP, dan laporan penggajian nonpertanian, yang dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang jalur suku bunga Federal Reserve.

Di akhir pekan lalu, harga emas turun tajam karena data inflasi utama AS naik di bulan lalu. Harga mendekati posisi terendah sejak 19 Mei dimana harga sempat dibawah $3250 per troy ons. Emas terus berkonsolidasi di bawah harga tertinggi sebelumnya pada 13 Juni sebesar $3.452,80 meskipun ada kemungkinan suku bunga yang lebih rendah dan dolar yang melemah.

Biro Analisis Ekonomi AS melaporkan indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) bulan Mei, sebagai data inflasi yang disukai Federal Reserve, naik pada kecepatan tahunan 2,3%, naik dari 2,1% pada bulan April, tetapi sesuai dengan estimasi konsensus FactSet. PCE inti, tidak termasuk item yang mudah berubah, naik menjadi 2,7%, naik dari 2,5% sebulan sebelumnya dan di atas perkiraan konsensus untuk kenaikan sebesar 2,6%.

Data tersebut tidak mungkin mempengaruhi ekspektasi Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga tahun ini, dengan bank sentral kemungkinan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September, menurut CME Fedwatch Tool, dengan pemangkasan kedua diharapkan sebelum akhir tahun.

Ketidakmampuan emas untuk merespons berita yang menguntungkan emas batangan, seperti penurunan dolar dan imbal hasil minggu ini, menyoroti pasar yang masih dalam mode konsolidasi, meningkatkan risiko koreksi yang lebih dalam.

Dolar naik mengikuti data inflasi, dengan indeks dolar ICE terakhir terlihat naik 0,22 poin menjadi 97,36 setelah menyentuh level terendah tahun ini di 97,0 pada hari Kamis. Imbal hasil Treasury naik, dengan obligasi dua tahun AS terakhir terlihat naik 1,0 basis poin menjadi 3,738%, sementara obligasi 10 tahun membayar 4,266%, naik 2,t poin.